KedaiPena.Com – Menindaklanjuti hasil Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) ke-V, mahasiswa memberikan manifesto ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Presidium Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia Tangerang Selatan (Komando Tangsel), Adit, mengatakan 692 paket hasil konsolidasi yang diantar ke 11 komisi di DPR RI.
“Pengiriman hasil manifesto ini merupakan rangkaian yang tidak terputus dari kegiatan Konsolidasi Nasional Komando V,” kata Adit kepada KedaiPena.Com, ditulis Kamis (26/7/2018).
Selain ke DPR, sambung dia, manifesto tersebut kepada seluruh instansi negara, baik itu eksekutif, yudikatif, dan instansi terkait lainnya seperti TNI dan Polri.
Selain itu, dia juga mengirim manifesto ke seluruh komponen bangsa baik itu pemuda, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, LSM, dan lainnya. Ini dilakukan sebagai bentuk meyakinkan bahwa pancasila memiliki kekuatan sebagai hierarki tertinggi.
Adit pun berharap manifesto tersebut dapat diterima dengan baik serta mampu ditindaklanjuti menjadi hal yang objektif untuk dapat menjawab persoalan bangsa.
Lanjut Adit, penyelenggara negara harus mampu menempatkan pancasila sebagai hierarki tertinggi dalam tata perundang-undangan pada tanggal 17 Agustus 2018, agar itu bisa menjadi kado indah untuk masyarakat Indonesia dalam momentum 73 tahun kemerdekaan.
“Apabila manifesto tersebut tidak mampu ditindaklanjuti sampai pada tanggal 17 Agustus (2018), maka kami akan menyerukan untuk melakukan gerakan mogok nasional pada 28 Oktober 2018 dengan momentum semangat sumpah pemuda” tegasnya.
Sebelumnya, Komando menggelar konsolidasi di Gedung Pancasila, Cawang Kencana, Jakarta Timur, pada tanggal 7-9 Juli 2018 dengan tema “Tridharma Perguruan Tinggi Menjawab, Pancasila Menjadi Hierarki Tertinggi Sebagai Sistem Berbangsa dan Bernegara”.
Konsolidasi itu menghasilkan sebuah Manifesto Komando VÂ sebagai bentuk pernyataan sikap tegas dari seluruh mahasiswa Indonesia dalam menjawab segala permasalahan bangsa.
Laporan:Â Irfan Murpratomo