KedaiPena.Com – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung adalah perguruan tinggi yang memiliki potensi besar untuk melahirkan wirausaha mandiri berdasarkan kompetensi yang dimiliki mahasiswanya.
Namun demikian, program kewirausahaan mahasiswa di ISBI Bandung belum berjalan baik dan terencana.
Permasalahan utama pengembangan kewirausahaan di ISBI Bandung terletak pada rendahnya kesadaran mengenai potensi yang dimiliki masing-masing untuk dikembangkan menjadi sebuah produk atau layanan yang bernilai jual
dan berdampak pada masyarakat.
Selain itu masalah penting lainnya
adalah kurangnya fasilitasi pendampingan, pelatihan, atau metode yang tepat bagi pengembangan kewirausahaan di ISBI Bandung.
Sebagai solusi menangani masalah tersebut LPPM ISBI Bandung di bawah program Inkubator Seni Budaya membentuk Program Pengembangan Kewirausahaan melalui Creative Local Genius Incubator (CreatLOGIC) ISBI Bandung.
CreatLOGIC dengan semangat berbasis local genius untuk
peningkatan kemampuan (capability building) dan penguatan start-up (institutional strengthening) tenant atau calon wirausaha mandiri bidang seni budaya baru di lingkungan ISBI Bandung.
CreatLOGIC bekerja sama
dengan The Local Enablers (TLE) dalam program Art Sociopreneur Development Program. Pertemuan pertama Art Sociopreneur Development Program dilakukan secara online dan diikuti oleh 35 peserta, belum lama ini. Kegiatan ini
dibuka oleh Dr. Wanda Listiani, M.Ds mewakili LPPM ISBI Bandung.
“Selamat kepada para peserta yang tergabung kedalam program ini
karena merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan kompetensi, harapannya dengan adanya program ini mahasiswa tidak hanya memiliki hardskill di bidang seni melainkan dapat berwirausaha dengan bekal yang didapat dari dalam kelas, sehingga lulusan ISBI Bandung dapat menjadi pengusaha mandiri dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar dia.
Pertemuan pertama dalam program ini dipandu oleh Zaki Andika serta
mengangkat tema terkait visi dan tujuan usaha yang disampaikan oleh
Mohammad Zul Karami S.IP dari The Local Enablers (TLE).
Media yang digunakan selain menggunakan media Zoom untuk pertemuan virtual juga menggunakan media Miro sebagai papan tulis digital untuk menghadirkan suasana yang lebih kolaboratif ketika berideasi untuk
menentukan tujuan dan visi usaha.
Zul Karami menjelaskan bahwa ketika ingin mulai berbisnis diperlukan
tujuan dan visi yang jelas. Sehingga bisnis yang akan atau sedang
dijalankan dapat berada dijalur yang tepat. Diperlukan pula sebuah tim
yang kuat dan solid agar bisnis dapat berkembang kearah yang lebih baik
lagi.
Banyak pertanyaan juga dilemparkan oleh peserta, Redi dan Yudrika menanyakan banyak hal tentang bagaimana untuk memulai bisnis, memahami keinginan pasar dan bersaing dengan pasar yang
sudah ada.
”Riset permasalahan dan kebutuhan dari target konsumen dan keunggulan
atau keunikan dari produk yang ditawarkan kepada target konsumen
kita,” begitu ujar Zul Karami menanggapi pertanyaan para peserta.
Peserta lain, Resti Hanif Annisa mengatakan, kegiatan ini sangat
bermanfaat dan memberikan ilmu baru yang sebelumnya belum pernah
didapatkan.
Laporan: Muhammad Lutfi