KedaiPena.Com- Pemerintah diminta dapat memastikan syarat vaksin lengkap untuk masyarakat yang ingin masuk tempat wisata selama libur lebaran 2022. Hal ini perlu dilakukan guna mencegah lonjakan kasus COVID-19 saat momentum mudik Lebaran tahun 2022.
“Untuk melengkapi pengaturan mudik yang sudah ditetapkan pemerintah di atas, saya mengusulkan diberlakukan juga pengaturan yang ketat bagi tempat-tempat wisata selama libur lebaran,” jelas Anggota Fraksi PKB DPR RI Luqman Hakim dalam keterangan, Minggu,(24/4/2022).
Luqman mendesak, pemerintah dapat membuat aturan mewajibkan destinasi wisata selama libur lebaran hanya boleh menerima kunjungan dari masyarakat yang sudah vaksin lengkap (dua dosis) atau sudah vaksin ketiga (booster).
“Apabila belum vaksin kedua atau ketiga, maka pengunjung wajib menunjukkan hasil negatif test antigen. Pengaturan tempat wisata itu sangat penting dilakukan. Jangan sampai setelah libur lebaran, kasus Covid-19 naik tinggi akibat tempat-tempat wisata dibiarkan bebas tanpa aturan,” tegas Luqman.
Luqman berharap, pemerintah dapat belajar dari pengalaman saat libur lebaran tahun kemarin. Dimana pemerintah tidak cukup ketat mengatur pembatasan di tempat wisata.
“Dan, akibatnya, terjadi lonjakan kasus covid-19 pasca lebaran 2021 kemarin. Kalau terjadi lonjakan COVID-19, nanti yang pemerintah menyalahkan tradisi mudik dan aktifitas silaturrahim halal bi halal Idul Fitri. Padahal pemicunya penumpukan pengunjung tempat-tempat wisata,” jelas dia.
Luqman menegaskan, apabila tempat-tempat wisata dibiarkan bebas tanpa aturan selama libur lebaran, maka akan berpotensi besar menjadi pusat-pusat penularan Covid-19.
“Kita semua tentu berharap agar itu tidak terjadi,” papar Luqman.
Terlebih, kata Luqman, pemerintah sudah sangat matang menyiapkan rencana memfasilitasi masyarakat dalam merayakan Idul Fitri 2022 yang didahului dengan pergerakan mudik dan akan diakhiri dengan arus balik pasca lebaran.
“Hal ini terlihat, diantaranya, pertama keputusan libur dan cuti bersama lebaran yang total waktunya 10 hari. Dengan waktu yang cukup panjang, arus mudik dan arus balik yang melibatkan puluhan juta orang, dapat dihindarkan dari kemacetan dan stagnasi lalu lintas,” pungkas Luqman.
Laporan: Muhammad Hafidh