KedaiPena.Com – Temuan binatang dilindungi dalam kondisi mati terdampar kembali terjadi. Kali ini di Kabupaten Tapanuli Tengah, tepatnya di Kelurahan Hajoran Indah, Kecamatan Pandan.
Seekor Lumba-lumba ditemukan terdampar mati dan sudah membusuk. Kabar tersebut diterima dari seorang guide, Faidil Pasaribu dan meneruskannya ke Komunitas Menjaga Pantai Barat (Komantab), Sabtu (15/5/2021).
Info tersebut kemudian ditindaklanjuti dan masih dalam penanganan. Damai Mendrofa, Ketua Komantab menyebutkan bangkai Lumba-lumba sepanjang 1,7 meter tersebut awalnya terdampar di lokasi wisata Batu Gajah. Terdampar diperkirakan sudah beberapa hari.
Karena bau menyengat, oleh warga sekitar akhirnya dibawa ke tengah laut lalu melepaskannya, dan kembali terdampar di tepian pantai tak jauh dari lokasi awal terdampar.
“Kita lakukan penelusuran dan akhirnya menemukan bangkai Lumba-lumba di pantai berjarak 800 meter dari lokasi awal terdampar,” ujar Damai.
Dia mengatakan, jenis Lumba-lumba belum dapat dipastikan. Namun, hasil identifikasi sementara jenisnya Lumba-lumba pemintal (Stenella Longirostris) atau Spinner Dolphin.
“Itu hasil identifikasi sementara,” kata Damai.
Soal penyebab kematian, Damai juga mengaku belum diketahui. Namun dugaan, Lumba-lumba itu terpancing atau terjerat jaring nelayan.
“Karena kita melihat lidahnya terjulur panjang ke luar, tapi itu masih dugaan. Identifikasi lainnya, Lumba-lumba ini awalnya berkelompok. Dan dalam sebulan terakhir memang kita menerima informasi warga sering melihat Lumba-lumba di perairan Pandan melintas dan melompat,” ujar Damai.
Dikatakan, saat ini pihaknya akan melakukan penanganan terhadap bangkai tersebut, dengan cara menenggelamkan bangkai ke tengah laut.
“Kita sedang berkordinasi dengan pak Hulu, pengelola objek wisata Batu Gajah dan beliau akan mendukung armada kapal untuk membawa bangkai dan ditenggelamkan,” katanya.
Laporan: Sulistyawan