KedaiPena.Com- Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY membeberkan soal kondisi kadernya yang juga Gubernur Papua Lukas Enembe. AHY menengungkapakan, jika Lukas Enembe telah mengalami serangan stroke empat kali dalam kurun waktu 4 tahun.
Hal itu disampaikan AHY dalam jumpa pers yang digelar di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis,(29/9/2022). AHY awalnya mengaku Partai Demokrat kesulitan menghubungi Lukas sejembel lantaran sakit.
“Kami melakukan berbagai upaya berkomunikasi dengan beliau, guna mengumpulkan informasi, meminta klarifikasi, dan mencari solusi terbaik. Memang ada kesulitan komunikasi dengan Pak Lukas karena kondisi beliau yang sedang sakit. Dalam empat tahun ini, Pak Lukas sudah empat kali terkena serangan stroke. Sehingga beliau ada keterbatasan dalam berjalan maupun berbicara,” kata AHY.
Meski menemui kesulitan, lanjut AHY, Partai Demokrat akhirnya berkomunikasi dengan Lukas Enembe, Rabu,(28/9/2022), malam. AHY pun mengatakan Lukas Enembe memberikan penjelasan panjang lebar terkait kasus yang menimpanya tersebut.
“Alhamdulillah, meski ada kesulitan, kami akhirnya bisa melakukan komunikasi dengan beliau tadi malam. Dan setelah mendengarkan penjelasan beliau itu, serta membaca pengalaman empirik pada lima tahun terakhir ini. Kami melakukan penelaahan secara cermat, apakah dugaan kasus Pak Lukas ini murni soal hukum, atau ada pula muatan politiknya,” tegas AHY.
AHY menuturkan, alasan mengapa Partai Demokrat melakukan penelaahan secara cermat dalam kasus yang menimpa Lukas Enembe tersebut. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan pengalaman Lukas Enembe di tahun 2017.
“Mengapa kami bersikap seperti ini, karena Partai Demokrat memiliki pengalaman berkaitan dengan Pak Lukas Enembe. Pada tahun 2017, Partai Demokrat pernah memberikan pembelaan kepada Pak Lukas, ketika ada intervensi dari elemen negara, untuk memaksakan salah seorang bakal calon Wakil Gubernur, sebagai Wakil-nya Pak Lukas dalam Pilkada tahun 2018,” tutur AHY.
AHY melanjutkan, padahal soal penentuan calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Papua dalam Pilkada Papua tentu sepenuhnya merupakan kewenangan Partai Demokrat.
“Apalagi waktu itu Partai Demokrat bisa mengusung sendiri calon-calonnya,” beber AHY.
AHY pun menegaskan, saat itu berkat kerja keras dari jajaran kader Partai Demokrat ancaman akan dikasuskan oleh Lukas Enembe intervensi tersebut urung terjadi.
“Ketika itu, Pak Lukas diancam untuk dikasuskan secara hukum, apabila permintaan pihak elemen negara tersebut, tidak dipenuhi. Alhamdulillah, atas kerja keras Partai Demokrat, intervensi yang tidak semestinya itu tidak terjadi,” pungkas AHY.
Laporan: Tim Kedai Pena