KedaiPena.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan upaya pemerintah dalam menekan besaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri.
Ia mengatakan pihaknya saat ini tengah bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dalam mengurangi sulfur yang terkandung di dalam BBM. Hal itu dilakukan dengan tujuan mengurangi sumbangan polusi udara lantaran dia menilai semakin rendah sulfur di dalam BBM maka emisi karbon yang dihasilkan lebih ‘bersih’.
“Kita juga sedang pikirkan sekarang bagaimana kita lari pada fuel ini pada EURO 4 dan EURO 5. Kenapa itu supaya sulfurnya rendah nah itu sekarang sudah dikerjakan Pertamina,” kata Luhut dalam akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, dikutip Jumat (23/2/2024).
Ia menjelaskan, menurut perhitungannya dengan Pertamina, upaya peralihan kandungan sulfur rendah BBM tersebut diklaim bisa mengurangi subsidi yang ditanggung negara untuk BBM. Tidak tanggung-tanggung, Luhut mengungkapkan penghematan yang bisa dilakukan mencapai Rp50 triliun.
“Saya kira tim saya dengan Pertamina sedang kerjakan, malah dari kemarin saya dapat info ini lagi dihitung, itu bisa menguangi subsidi kita mungkin bisa Rp20-50 triliun lagi dari sana. Jadi pemerintah coba lagi mencari dan melihat ekuilibriumnya di mana,” ujarnya.
Adapun, Luhut klaim nantinya dengan mengurangi kandungan sulfur dalam BBM dan meningkatkan standar BBM menjadi Euro 4 dan Euro 5, maka kualitas udara di Jakarta akan semakin baik.
“Kita nyari format yang terbaik jadi PM 2,5 yang partikel bisa masuk darah akan banyak kita kurangi sehingga anak cucu kita dan kita sendiri terselamatkan akibat dari polusi udara yang jorok,” pungkasnya.
Saat dikonfirmasi, Vice President Corcom Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa saat ini Pertamina sudah memiliki produk setara Euro 4 yaitu Pertamax Turbo dan Pertamina Dex.
“Yang saat ini sedang berlangsung yaitu RDMP kilang, termasuk di Kilang Balikpapan yang saat ini sedang dalam masa transisi dalam rangka integrasi kilang eksisting ke kilang baru. Saat nanti sudah beroperasi penuh Kilang Balikpapan bisa memproduksi bahan bakar dengan kualitas tinggi dengan standar Euro 5,” kata Fadjar.
Ia juga menyampaikan bahwa target transisi di RDMP Balikpapan bulan April sudah bisa meningkatkan kapasitas, dari semula 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Penambahan 100 ribu barel per hari.
“Kedepannya, diproyeksikan semua kilang akan kita rubah menjadi Euro 5,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa