KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak boleh membiarkan ada bayang-bayang kekuasaan di luar kekuasaannya. Hal ini terkait dengan salah satu menteri di kabinet Jokowi, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang dinilai terlalu menonjol dan ‘offside’ dalam pemerintahan dan menjadi pembicaraan di media sosial.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti di Jakarta, ditulis Selasa (7/4/2020).
“Saya pikir ini semacam peringatan terkait situasi yang sedang melanda dan tentang (tekanan) presiden bukan hanya berasal dari luar tapi dari internal. Presiden tidak boleh membiarkan ada bayang-bayang di luar kekuasaannya saat ini. Kekuasaan saat ini harus benar-benar digunakan dalam rangka tanggulangi Covid-19,” kata dia.
Ray mengatakan, saat ini muncul ketidakpuasan di kalangan masyarakat terhadap cara pemerintah menangani wabah Covid-19.
Ketidakpuasan juga terjadi di kalangan kepala daerah yang disebutnya tidak percaya kepada pemerintah pusat dalam menangani wabah tersebut sehingga banyak yang mengambil inisiatif sendiri.
Belum lagi kebijakan lain yang membuat masyarakat jadi pesimistis, salah satunya wacana pembebasan narapidana koruptor yang sempat mengemuka. Belakangan, pemerintah menyatakan bahwa tidak ada rencana membebaskan para koruptor.
Selain itu, ada pernyataan pejabat yang meremehkan situasi Covid-19, rencana pembangunan ibu kota negara (IKN) baru, serta pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
“Justru dalam suasana saat ini adalah membangkitkan optimisme dan melibatkan secara sukarela partisipasi masyarakat, tetapi partisipasi masyarakat hanya bisa dilakukan kalau pemerintah proaktif mendapatkan kepercayaan masyarakat,” kata dia.
Dengan demikian, pemerintah pun dinilainya harus memiliki mekanisme penyampaian informasi yang solid terkait Covid-19 kepada masyarakat.
“Tapi penting bagi presiden untuk memperlihatkan kewibawaan di kalangan anggota kabinet dan stafnya,” ucap dia.
Laporan: Muhammad Hafidh