KedaiPena.Com – Tanah terus bergerak sehingga makin membahayakan masyarakat di Desa Clapar, Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada Sabtu (26/3).
“Kondisi tanah yang terus bergerak menyebabkan jumlah rumah yang rusak bertambah. Tercatat 12 rumah rusak berat, bahkan beberapa rumah roboh,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kapusdatin Humas BNPB dalam keterangan kepada KedaiPena.Com.
Selain itu, 3 rumah rusak sedang dan puluhan rumah terancam longsor. Diperkirakan jumlah rumah yang akan rusak akan bertambah. Mengingat pada hari ini tanah bergerak hingga 1,5 meter. Jalan utama putus total dan akses menuju permukiman terhambat.
“Sebanyak 76 KK atau 281 jiwa masyarakat Desa Clapar mengungsi hingga saat ini. Pengungsi tersebar di 24 titik lokasi yaitu di TK Harapan Kita, SD 2 Clapar, dan di rumah warga lain yang tidak terkena longsor,” Sutopo menambahkan.
Pengungsi adalah korban longsor yang rumahnya rusak dan terancam longsor. Tidak dapat dipastikan sampai kapan mereka harus mengungsi karena tanah masih terus bergerak dan rumahnya rusak. Sebagian masyarakat telah mengambil barang-barang miliknya dari dalam rumahnya. “Pemerintah berencana merelokasi masyarakat ke tempat yang lebih aman,” kata dia lagi.
Hingga saat ini lebih dari 350 personil tim gabungan dari BPBD Banjarnegara, BPBD Provinsi Jawa Tengah, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, Banser SAR Banjarnegara, RAPI, MDMC, BPBD Purbalingga, BPBD Banyumas, Satpol PP, Dompet Duafa, dan relawan lainnya melakukan evakuasi, kerja bakti membersihkan rumah, membuat jalan darurat, pendampingan pengungsi dan lainnya.
Logistik di BPBD Banjarnegara mencukupi hingga satu minggu ke depan. BNPB dan BPBD Jateng akan memenuhi semua kebutuhan logistik jika kekurangan. Posko aju, dapur umum, posko kesehatan, posko pengungsian telah berjalan dengan baik.
Kepala BNPB, Willem Rampangile, telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk terus mendampingi BPBD. Gubernur Jawa Tengah pada Sabtu (26/3), siang tadi juga berkunjung ke lokasi longsor.
(Prw)