KedaiPena.Com – Ada lima keuntungan dari konsep ‘community based ecotourism‘. Pertama adalah keuntungan ekonomi, kedua memiliki manfaat untuk ekologi, ketiga ‘social bounding, keempat ‘political benefit‘ dan terakhir adalah ‘cultural benefits‘.
Demikian dikatakan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno di sela HUT Kedai Pena ke-6, beberapa waktu lalu.
Konsep ‘community based ecotourism‘, menyertakan warga lokal di sekitaran kawasan taman nasional dalam pengembangan ekowisata berbasis komunitas masyarakat.
Pengembangan pariwisata dalam membangkitkan ekonomi dan peluang kerja, selaras dengan tujuan pariwisata nasional yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Keuntungan ekonomi yang didapatkan warga lokal berupa pemasukan finansial dan peningkatan kesejahteraan penduduk setempat,” kata Wiratno ditulis, Selasa (29/3/2022).
Kedua, tambah dia, dalam konsep ini, pemeliharaan hutan terjaga dan akan berdampak baik untuk ekosistem.
“Harus ada manfaat untuk ekologi. Tidak boleh hutannya malah semakin rusak, dan laut yang semakin menjadi kotor, itu menjadi tantangan ekonomi ekologi,” paparnya.
Ketiga adalah ‘social bounding‘. Secara sosial, masyarakat menjadi satu lembaga yang kuat.
Hal ini akan berdampak pada keeuntungan keempat, yaitu ‘political benefit‘. Secara politis, masyarakat menjadi satu lembaga yang semakin kuat dan mempunyai bagian politis yang bagus.
Terakhir adalah ‘cultural benefits‘. Dengan konsep ‘community based ecotourism‘, memperkuat aspek-aspek kebudayaan setempat. Konsep ini menjadikan memperkuat nilai budaya lokal.
Lebih lanjut, perihal perizinan atas pengelolaan konservasi, ada model izin jasa dan kerjasama usaha fungsi kawasan, untuk mengelola 3600 hektar kawasan taman nasional.
“Boleh mengelola kawasan hutan seluas itu, aset wisata banyak sekali. Tapi ada kewajiban turut menjaga, melakukan patroli, mengurus sampah dan seterusnya. Saya kira kearifan lokal menjadi bagian dari aset budaya yang harus juga mewarnai dan menjadi nilai yang unggul,” pungkasnya.
Laporan: Hera Irawan