Indonesia Pavilion | Foto: Istimewa
KedaiPena.Com – Cibiran terus berdatangan kepada pemerintah atas terselenggaranya kegiatan pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Bali. Cibiran itu datang dari cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno meminta pemerintah hemat dalam menggunakan anggaran, terlebih dengan pelemahan rupiah yang kian memprihatinkan.
Belum lagi, dengan berbagai bencana yang terjadi di Lombok, Palu, dan Donggala. Pernyataan ini terucap saat pewarta bertanya apakah masih perlu perhelatan pertemuan Bank Dunia dan IMF yang digelar di Bali, tetap dilangsungkan
Namun siapa sangka di balik banyaknya cibiran itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Indonesia Pavilion berhasil memaparkan berbagai peluang investasi di Indonesia dimana salah satunya di sektor perhotelan dan pariwisata.
Berdasarkan data Kementerian BUMN, total nilai proyek di sektor hotel dan pariwisata mencapai USD 3,6 miliar dengan peluang investasi sebesar USD 3,1 miliar.
Proyek investasi yang akan ditawarkan ke investor luar negeri dan swasta itu juga akan disampaikan dalam pertemuan pemerintah, BUMN dan para calon investor di sela-sela pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali.
Pemerintah pun kini sedang mengembangkan potensi 10 destinasi wisata baru atau yang disebut dengan ‘10 Bali Baru’ yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang Belitung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Bromo Tengger Semeru, Kawasan Candi Borobudur, Tanjung Lesung, Labuan Bajo, Taman Nasional Wakatobi, Morotai, dan Kepulauan Seribu DKI Jakarta.
Salah satu destinasi yang dikembangkan oleh BUMN adalah KEK Pariwisata Mandalika. Pembangunan kawasan ekonomi khusus pariwisata yang diresmikan tahun 2017 ini dilaksanakan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, perusahaan negara di sektor pengembangan kawasan wisata yang telah berhasil mengembangkan kawasan the Nusa Dua Bali.
“Kawasan Mandalika dibangun dengan tetap mengedepankan kearifan lokal dan menjaga ekosistem alam yang ada. Saat ini pengembangan kawasan masih terus berjalan,” kata Staf Khusus III Menteri BUMN, Wianda Pusponegoro dalam siaran pers kepada redaksi, Senin (8/10/2018).
Sesuai rencana, lanjut Wianda, tahun ini pembangunan masih berfokus pada infrastruktur seperti pipa air bersih, dan instalasi listrik. Untuk hotel, selain Novotel yang sudah eksis, saat ini tengah dibangun juga Hotel Pullman, Hotel Royal Tulip, dan Paramount Lombok Resort & Residence.
Wianda menjelaskan, seiring dengan upaya pengembangan KEK Pariwisata Mandalika, Kementerian BUMN telah mendorong PT Angkasa Pura I (Persero) untuk mengembangkan luas apron dan runway di Lombok International Airport (LIA) agar bisa didarati pesawat berbadan lebar.
“Serta pengembangan pelabuhan Lembar oleh PT Pelindo III yang rencananya selesai pada tahun 2019, sehingga nantinya pelabuhan tersebut bisa disandari kapal pesiar,†kata Wianda
“Dengan semakin cepatnya pembangunan KEK Mandalika disertai infrastruktur pendukung lainnya, kunjungan wisatawan ke Lombok diharapkan bisa meningkat,” sambung Wianda.
“Maka dari itu Menteri BUMN Ibu Rini Soemarno terus mendorong pembangunan kawasan ini agar bisa terlaksana dengan cepat. Begitu juga dengan pembangunan sarana lain seperti listrik dan air bersih,” tambah dia.
‘Sekilas Tentang Indonesia Pavilion’
Indonesia Pavilion terletak di area utama pertemuan tahunan IMF-WB 2018 di the Nusa Dua, Bali. Indonesia Pavilion akan menampilkan banyak hal menarik tentang Indonesia dari segi pembangunan, bisnis, proyek-proyek strategis nasional, wisata hingga kekayaan seni budaya serta kerajinan tangan khas Indonesia. Tak hanya itu, berbagai faktor pendukung investasi yang dapat menarik para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia juga ditampilkan dalam showcase hall seluas lebih dari 2000 meter tersebut.
Area Indonesia Pavilion sendiri terbagi dari beberapa ruangan tematik seperti BUMN Hall, Area Workshop, Area Pameran, VIP Lounge, Investment Lounge, dan Stage pavilion /Coffee Shop. Para tamu akan menelusuri setiap ruangan yang punya keunikan masing-masing.
Gagasan lain yang ingin disampaikan dalam Indonesia Pavilion yakni menjabarkan kepada delegasi tentang semangat Nawacita yang diaplikasikan Indonesia dalam setiap aspek pembangunan. Serta mengajak para investor untuk menjadi bagian dari perjalanan perkembangan Indonesia dalam bidang ekonomi, industri, infrastruktur, pariwisata hingga seni dan kerajinan tangan khas Indonesia.
Laporan: Muhammad Hafidh