KedaiPena.Com – Letak dan posisi strategis menentukan nasib bagi Indonesia yang sering kali menjadi medan kurusetra antara berbagai peradaban di dunia. Dianugerahi oleh Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, berada pada posisi strategis secara geografis yang disertai limpahan sumber daya alam, baik di darat maupun di laut, tak selalu membawa berkah bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
Demikian dikatakan Haris Rusly, aktivis Petisi 28 dan Kepala Pusat Pengkajian Nusantara Pasifik (PPNP) kepada KedaiPena.Com ditulis Selasa (21/3).
“Justru berbagai kutukan dalam bentuk penjajahan, perbudakan dan perang saudara, datang silih berganti karena anugerah tersebut,†kata dia.
Ditakdirkan berada pada posisi silang antar dua benua, benua Australia dan benua Asia, yang dipisahkan oleh dua samudera, samudera Hindia dan samudera Pasifik, telah menempatkan Indonesia sebagai jembatan penghubung, titik pertemuan dan terminal persinggahan. Akibatnya, bangsa Indonesia sangat rentan menjadi sasaran perebutan pengaruh, baik pengaruh ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, oleh berbagai kepentingan asing.
“Secara geologis, Indonesia juga ditakdirkan terletak di atas pertemuan tiga lempeng aktif dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Pengaruh dari letak geologis tersebut selain menghadirkan anugerah berupa panorama yang indah, lipatan gunung yang mempesona, kandungan sumber daya alam yang melimpah, namun juga menghadirkan ancaman bencana alam yang sering hadir silih bergani, seperti gunung berapi dan gempa bumi di sepanjang jalur patahan,” jelas dia.
Posisi silang secara geografis membawa pengaruh secara geopolitik, yang menempatkan Indonesia sebagai terminal pertemuan antara tiga arus besar kekuatan asing yang dalam sejarahnya sangat aktif melakukan ekspansi, menjajah dan atau berebut memperluas pengaruh.
“Ketiga kekuatan tersebut yaitu kekuatan kolonialisme dan imperialisme yang datang dari barat (Inggris, Amerika dan Eropa), ancaman ekspansionis yang datang dari utara (China dan Jepang), serta kekuatan agama yang datang dari timur (India dan Timur Tengah),” imbuhnya.
Laporan: Muhammad Hafidh