KedaiPena.com – Lelang perdana Surat Utang Negara (SUN) di awal tahun menunjukkan proyeksi positif. Hal ini ditunjukkan dengan penawaran masuk Rp77,58 triliun.
Direktur SUN Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan menyatakan incoming bids sebesar Rp77,58 triliun, yang menjadikan bid to cover ratio sebesar 3,1 kali.
“Tingginya penawaran yang masuk tidak terlepas dari kinerja APBN 2021 yang positif, terutama dari sisi penerimaan, yang diyakini memberi sinyal optimisme yang kuat akan pemulihan ekonomi pada 2022,” kata Deni, Rabu (5/1/2022).
Lelang perdana tahun ini menawarkan seri benchmark baru tenor 15 tahun, yakni FR0093 dengan penawaran terbesar Rp26,8 triliun atau 34,5 persen dari total penawaran masuk.
“Yield incoming bids FR0093 berkisar antara 6,35 persen sampai dengan 7 persen. Pemerintah memenangkan seri tersebut sebesar Rp6,3 triliun, dengan WAY 6,46 persen, serta yield tertinggi 6,5 persen,” ucapnya.
Selain FR0093, investor juga fokus pada SUN benchmark bertenor 10 tahun, yaitu FR0091, yang mencatatkan penawaran masuk sebesar Rp11,58 triliun atau 14,93 persen dari total penawaran.
Deni menuturkan partisipasi investor asing pada lelang hari ini mencapai Rp9,9 triliun atau 12,77 persen dari total penawaran, dengan penawaran dimenangkan Rp1,7 triliun atau 6,9 persen, yang mayoritas berasal dari seri FR0093.
“WAY pada lelang SUN hari ini secara umum tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan level pasar pada penutupan hari sebelumnya. Penurunan terbesar terdapat pada tenor lima tahun yang mencapai 4 bps,” urainya.
Diketahui, pemerintah menyerap dana sebesar Rp25 triliun dari lelang tujuh seri SUN di pasar perdana pada awal tahun ini.
Adapun, tiga seri SUN yang merupakan penerbitan baru dalam lelang tahun ini, yakni SPN03220406, SPN12230105, dan FR0093. Sisanya, FR0090, FR0091, FR0092, dan FR0089 yang merupakan penerbitan lama.
Laporan : Natasha