KedaiPena.Com– Program makan bergizi gratis atau MBG resmi digelar pada pekan lalu. Salah satu daerah yang turut melaksanakan program makan bergizi gratis ialah Kalimantan Timur.
Anggota DPR RI Syafruddin menyampaikan penilaiany tentang pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur. Ia mengaku pelaksanaan program MBG di Kalimantan Timur dihadapkan dengan kendala.
Syafruddin menjelaskan bahwa salah satu permasalahan utama dalam pelaksanaan program ini adalah keadaan geografis. Hal ini, menurutnya, menyulitkan akses ke layanan makan bergizi.
Ia juga menyoroti masalah harga, di mana pemerintah pusat menetapkan biaya per porsi makan sebesar Rp10.000, yang menurutnya tidak mencukupi untuk daerah tersebut.
“Setelah melakukan perhitungan, biaya minimal yang diperlukan untuk satu porsi di Kalimantan Timur mencapai Rp17.000,” kata di, Senin,(13/1/2024).
Ia mengungkapkan, persiapan dapur umum di Kalimantan Timur bukanlah perkara mudah dan memerlukan waktu serta usaha yang signifikan.
Sehingga, dalam konteks itu, Politisi Fraksi PKB ini mengusulkan agar pengelolaan dapur umum dapat diserahkan kepada pihak TNI, yang memiliki pengalaman dalam menangani masalah ini.
Sebagai anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Timur, Syafruddin berkomitmen untuk melakukan pengawasan agar program MBG ini tepat sasaran dan menegaskan pentingnya monitoring agar program tersebut mampu meningkatkan gizi anak-anak, khususnya di tingkat SD, SMP, dan SMA.
“Saya berharap agar program ini dapat mencegah kekurangan gizi di kalangan anak-anak di Kalimantan Timur,” tegasnya.
Syafruddin juga menyatakan bahwa perlu ada diskusi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terhadap permasalahan anggaran.
Ia mencatat bahwa di beberapa daerah di Kaltim, Program MBG masih beroperasi dengan anggaran Rp10.000 per porsi, sehingga diperlukan upaya untuk menjelaskan keadaan ini kepada pemerintah daerah guna mencari solusi yang tepat.
Selain itu, Syafruddin menekankan pentingnya peran UMKM dalam penyediaan makanan, dengan syarat bahwa mereka terakreditasi agar tidak sembarangan dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
“Program ini harus memastikan bahwa semua anak di Kalimantan Timur mendapatkan makanan bergizi,” ujarnya.
Dari pernyataan Syafruddin, terlihat bahwa meskipun program makan gratis memiliki tujuan yang mulia, terdapat sejumlah tantangan yang harus diatasi.
Dengan pengawasan yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program ini dapat berhasil dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama generasi muda di Kalimantan Timur.
Laporan: Muhammad Rafik