KedaiPena.Com – Peran strategis para Ustadzah dan Majelis Talim menjadi sangat penting untuk sama-sama berjuang memperbaiki Indonesia. Caranya, dengan menyebarkan dan mengajak lapisan masyarakat untuk berpartisipasi melakukan kebaikan.
Demikian disampaikan oleh Anggota DPR Komisi XI FPKS Anis Byarwati dalam pertemuan virtual Talim Rutin Ustadzah Kecamatan Cakung yang juga merupakan acara Reses. Acara ini diselenggarakan forum Silaturahim Majelis Ta’lim Foristim PKS Cakung.
Acara ini juga mengundang 122 Para Tokoh Majelis Talim di 7 Kelurahan se-Kecamatan Cakung serta para Tokoh Pimpinan dan Anggota PKS Cakung.
Hadir Anggota DPRD F-PKS KH. Mukhayar, Ketua DPC Cakung, Ustadz Pujut A. Wibowo dan Ketua FORSITMA Cakung Ustadzah Siti Nurlaela beserta para tokoh Internal PKS lainnya.
“Caranya dengan menyebarkan kebaikan dan mengajak orang berpartisipasi dalam kebaikan ini,” kata Anis begitu ia disapa dalam keterangan tertulis, Minggu, (1/8/2021).
Dalam kesempatan itu, Anis juga membeberkan, soal sistem pengaturan kekuasaan di Indonesia diatur dalam Trias Politica yaitu konsep pemisahan kekuasaan menjadi 3 (tiga) badan.
Trias Politica ini mencakup kekuasaan Legislatif sebagai pembuat UU, kekuasaan eksekutif untuk pelaksana UU dan kekuasaan yudikatif pihak yang mengawasi jalannya pelaksanaan UU.
“Siapa yang duduk di badan-badan tersebut sangat menentukan bagaimana tercapainya pelaksanaan penyelenggaraan negara dengan baik atau tidak,” papar Anis.
Anis menjelaskan, saat ini ada Anggota Legislatif PKS berjumlah 50 orang dari 575 keseluruhan Anggota DPR-RI.
Anis menceritakan, kemenangan suara PKS 8% pada Pemilu Legislatif 2019 lalu mengantarkan kader-kader terbaik PKS yang diantaranya 9 perempuan dan 41 laki-laki.
“Semuanya berkualitas. Namun kualitas saja tidaklah cukup, karena berlaku sistem suara terbanyak. Secara kualitas, Aleg PKS luar biasa, tetapi saat mengambil keputusan karena jumlahnya sedikit, belum cukup untuk bisa sampai ketok palu menentukan kebijakan,” papar Anis.
Untuk itu, kata Anis, perlu lebih banyak dukungan suara dengan cara memilih PKS pada Pemilu 2024.
“Nasib bangsa ini ada di tangan orang-orang yang kita beri amanah untuk menjalankan dan mengurus negara ini, jika kita salah pilih maka dampaknya berpengaruh kepada kebaikan negara. Jadi, jangan asal coblos, jangan salah pilih,” tandas Anis.
Laporan: Sulistyawan