KedaiPena.com – Anggota Komisi VIII DPR RI, Fraksi PKS, Abdul Fikri Faqih menyerukan pentingnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang berwawasan lingkungan dan edukasi bagi masyarakat sebagai kunci adaptasi bencana di Jawa Tengah.
“Jawa Tengah rawan bencana hidrometeorologi basah. Perencanaan pembangunan harus mempertimbangkan aspek lingkungan untuk meminimalisir risiko,” kata Fikri dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (25/12/2024).
Peraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan (DIL) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang ini menyoroti perlunya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang komprehensif dalam Perda RTRW.
“Dalam forum rapat koordinasi siaga bencana beberapa hari lalu di Semarang, saya menyampaikan bahwa Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang serius sangat penting, terutama karena Jateng berada di ring of fire,” ungkapnya.
Selain itu, saat terjadi bencana, Fikri mengungkapkan hal yang perlu dilakukan adalah melaksanakan mitigasi.
“Kalau sudah jadi bencana teorinya ada dua yaitu mitigasi dan adaptasi, dan operasi modifikasi cuaca yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) itu adalah salah satu usaha mitigasi,” ungkapnya lagi.
Selain mitigasi, kata Fikri, selanjutnya adaptasi agar masyarakat tidak panik, yakni kesiapan menyesuaikan dengan kondisi bencana.
“Yakni dengan gencarkan informasi cuaca dan bencana sejak dini agar masyarakat tahu dan memilih kemana, kapan dan apa yang bisa mereka lakukan. Adaptasi mesti didukung edukasi yang gencar bagaimana ketika ada bencana jenis satu dan yang lain, hanya edukasi mestinya dilakukan bersama sektor dan elemen lain,” ujarnya.
Dia mencontohkan saat ini BMKG sudah memberikan informasi tanggal berapa akan terjadi longsor, tanggal berapa akan terjadi banjir.
“Informasi ilmiah ini sangat dibutuhkan sebagai dasar adaptasi,” ujarnya lebih lanjut.
Fikri juga menyoroti perlunya edukasi masyarakat terkait bencana selain program trauma healing pasca bencana.
“Perlu edukasi yang tepat dan masif kepada masyarakat supaya mereka tidak panik,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa