KedaiPena.com – Menurunnya anggaran Subsidi pupuk dinilai berpotensi untuk menurunkan produktivitas petani, yang ujungnya akan menurunkan ketahanan pangan nasional.
Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi PKS, Slamet, meminta pemerintah untuk lebih serius memperhatikan sektor pertanian melalui penambahan anggaran subsidi pupuk beserta perbaikan dalam tata kelolanya.
“Pupuk subsidi dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan menekan biaya produksi petani. Petani amat membutuhkan itu,” kata Slamet, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/7/2023).
Ia menyebutkan anggaran subsidi pupuk kian menurun setiap tahunnya. Tercatat di tahun 2022, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp24 triliun, jumlah yang lebih kecil dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp34 triliun.
“Khawatirannya, produktivitas petani petani menurun karena atas mengecilnya anggaran subsidi pupuk menurun. Jumlah tersebut hanya memenuhi sepertiga dari kebutuhan kuota pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp70 triliun,” tuturnya.
Slamet membandingkan kebijakan pemerintah yang lebih mengedepankan proyek-proyek yang kurang dibutuhkan masyarakat untuk didanai dengan anggaran yang lebih besar, ketimbang memberikan subsidi pupuk yang krusial bagi kemajuan pertanian di Indonesia.
“Jangan sampai untuk kepentingan petani sebagai pahlawan pangan kita, pemerintah mengatakan tidak cukup punya uang. Sementara, untuk pendanaan IKN (Ibu Kota Negara), kereta cepat, mobil listrik, pemerintah bisa dengan sigap menyediakan uang dengan cara apapun,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa