KedaiPena.Com- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi tidak mempunyai keinginan untuk melakukan perbaikan tata kelola pangan. Hal ini lantaran imbas dari melonjaknya harga dan kelangkaan kedelai saat ini.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto merespons alasan Mendag yang mengungkapkan harga kedelai impor Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh masalah El Nina di kawasan Amerika Selatan.
Bahkan, Mendag beralasan Harga kedelai per gantang yang semula US$12 dolar naik menjadi US$18 per gantang ini juga dipicu oleh kebutuhan besar pakan ternak babi di China.
“Tidak jelas itu memang gak punya alternatifkah. Makanya kemarin kita undang untuk rapat dengan Mentan dan beberapa kementerian dengan komisi IV dan VI (DPR) tidak mau hadir untuk bahas masalah tata kelola pangan, artinya Mendag tidak ada keinginan melakukan perbaikan tata kelola pangan,” tegas Bambang sapaanya kepada wartawan, Senin, (21/2/2022).
Politikus Partai Demokrat (PD) ini juga memandang, ketergantungan pasokan kedelai dari produsen merupakan kelemahan negara agraris seperti Indonesia. Hal ini membuat kelangkaan kedelai kerap terjadi.
“Kondisi kelangkaan kedelai bukan hanya saat ini saja sudah berulangkali dengan persoalan yang sama,” papar Bambang.
Oleh sebab itu, Bambang berharap, Mendag dan pemerintah dapat belajar untuk memperbaiki tata kelola pangan. Sehingga, kata dia, masalah kenaikan harga kedelai tidak terulang kembali.
“Apa masalahnya, kita tidak pernah mau belajar dari peristiwa yang lalu sehingga selalu berulang pada persoalan yang sama, potensi negara kita cukup bagus program kemandirian pangan hanya sebatas slogan. Perbaiki tata kelola pangan selesai persoalan,” jelas Bambang.
Laporan: Muhammad Hafidh