KedaiPena.Com- Fraksi Partai Amanat Nasional atau PAN DPR RI menyetujui keterangan pemerintah atas kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal tahun anggaran 2025 untuk dibahas lebih lanjut. Paparan kerangka ekonomi dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) tahun 2025 yang disampaikan pemerintah sendiri bertema Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Insklusif dan Berkelanjutan.
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PAN Ahmad Najib Qodratullah berharap kebijakan fiskal di tahun 2025 menjadi fondasi kuat bagi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk melaksanakan agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Oleh karena itu, kebijakan fiskal tahun 2025 diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi pemerintahan selanjutnya untuk melaksanakan agenda-agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045,” kata Najib saat membacakan pandangan fraksi PAN dalam rapat paripurna ke-18 masa persidangan V tahun sidang 2023-2024, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Najib melanjutkan, Fraksi PAN DPR RI turut mengapresiasi capaian kinerja yang sudah dilakukan pemerintahan Jokowi yang selama ini berhasil dalam menyusun dan mengelola APBN secara responsif, adaptif, fleksibel, namun tetap kredibel dan akuntabel. Najib mengakui, hal ini yang membuat perekonomian Indonesia menjadi lebih kuat dan kompetitif.
“Hal ini dibuktikan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang cukup adaptif dalam menghadapi tantangan global beberapa tahun terakhir di tengah kondisi perang dagang Amerika dan China, konflik Rusia dan Ukraina, konflik Timur Tengah, termasuk pandemi COVID-19. Desain perekonomian Indonesia termasuk role model diakui dunia menghadapi ketidakpastian dan tantangan global,” ujar Najib.
Najib memaparkan sejumlah pandangan Fraksi PAN DPR RI terkait KEM-PPKF tahun 2025. Pertama, Najib menyoroti, target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen-5,5 persen yang diajukan pemerintah.
Najib memandang, asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen – 5,5 persen yang diajukan oleh pemerintah masih cukup realistis mengingat kondisi ekonomi global yang diproyeksikan cenderung stagnan.
“Mengingat kondisi ekonomi global yang diproyeksikan cenderung stagnan,” papar Najib.
Najib mengungkapkan, fraksi PAN DPR RI juga memandang asumsi inflasi pada tahun 2025 yang disampaikan pemerintah sebesar 1,5-3,5 persen cukup realistis. Meskipun, pemerintah perlu mengendalikan Inflasi volatile food di bawah lima persen dengan menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan.
“Pemerintah juga perlu terus melakukan mitigasi risiko saat terjadinya gejolak harga kebutuhan pokok masyarakat seperti yang terjadibeberapa waktu lalu,” ungkap Najib.
Fraksi PAN DPR RI, tegas Najib, turut menyoroti langkah pemerintah mematok tingkat suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,9persen – 7,3 persen. Hal ini pada dasarnya mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.
“Namun demikian, fraksi PAN mengingatkan kembali bahwa dalam rangka akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, maka suku bunga yang rendah menjadi sebuah keniscayaan,” jelas Najib.
Najib menambahkan, langkah pemerintah yang mengusulkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dalam rentang Rp15.300 – Rp16.000 per USD juga masih cukup optimis dan realistis.
“Mengingat tahun 2025 diprediksikan pertumbuhan ekonomi global cenderung stagnan bahkan melemah,” tegas Najib.
Dalam kesempatan itu, Najib memastikan, Fraksi PAN DPR RI juga mendukung usulan pemerintah pusat soal belanja negara pada tahun 2025 dikisaraan 14,59 sampai dengan 15,18 persen terhadap PDB.
“Fraksi PAN mendukung adanya inisiatif baru program peningkatan gizi anak sekolah yang masuk dalam agenda penyusunan RAPBN Tahun anggaran 2025. Melalui program ini, diharapkan generasi kita akan menjadi generasi yang sehat, cerdas, produktif dan kompetitif menuju Indonesia Emas 2045,” tandas Najib.
Laporan: Tim Kedai Pena