KedaiPena.Com- Pemerintah diminta dapat mengontrol harga bahan-bahan pokok hingga merevisi Upah Minimum Regional atau UMR. Hal tersebut harus dilakukan pemerintah guna mencegah dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM bersubsidi.
Demikian hal itu disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Nurhayati Effendi merespons efek domino kepada masyarakat imbas kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Solar. Lapisan elemen masyarakat mulai dari buruh hingga mahasiswa menolak kenaikan harga BBM.
“Pemerintah harus benar-benar bisa mengkontrol harga bahan pokok di pasaran dan juga bisa merevisi UMR disetiap daerah agar tidak terlalu berimbas di masyarakat,” kata Nurhayati sapaanya dalam perbincangan, Sabtu,(10/9/2022).
Nurhayati memprediksi, akan ada inflasi pasca kenaikan harga BBM. Nurhayati menilai masyarakat akan terimbas dengan kenaikan harga barang-barang terutama 9 bahan pokok.
“Saya juga (menyarankan kepada) masyarakat harus lebih bijaksana dalam membelanjakan keuangannya untuk mendahulukan yang pokok dari pada sekunder,” beber Nurhayati.
Nurhayati menyarankan, masyarakat mulai mengurangi kebiasaan untuk merokok. Pasalnya, kata dia, harga satu bungkus rokok sama dengan 3 liter Pertalite.
“Ya mendahulukan primer daripada sekunder. Seperti kebiasaan merokok busa dihilangkan karena rokok juga sudah Rp 30 ribu per bungkus bisa 3 liter Pertalite sekarang ini,” pungkas Legislator Partai Persatuan Pembangunan atau PPP ini.
Laporan: Tim Kedai Pena