KedaiPena.Com – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher berharap pemerintah bergerak cepat mengatasi lonjakan kasus COVID-19 di Kudus. Hal itu disampaikan oleh Netty sapaanya saat menyoroti kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami lonjakan serius lantaan sudah 196 nakes terpapar dan satu meninggal dunia.
“Pemerintah harus bergerak cepat untuk menekan laju kasus COVID-19 di Kudus. Seluruh Fasilitas Kesehatan yang ada di Kudus harus disiapkan menampung pasien. Antisipasi kekurangan tempat tidur di rumah sakit dengan menyiapkan rumah sakit darurat dan meminta dukungan dari rumah sakit di seputar Kabupaten Kudus,” ujarnya, Jumat, (4/6/2021).
Legislator Dapil Jawa Barat VIII ini menyoroti kurangnya SDM pemakaman jenazah korban COVID-19 sebagai hal yang harus segera ditangani.
Terlebih lagi, lanjut Netty, dari informasi BPBD Kudus, jumlah pemakaman jenazah dengan prokes COVID-19 dalam satu hari bisa mencapai puluhan.
“Jika kekurangan petugas tentu akan menyebabkan waiting list pemakaman. Jika dibiarkan berlarut-larut, tentu akan terjadi penumpukan jenazah yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Selain itu, berita dan foto antrian jenazah di pemakaman tentu dapat menjadi psywar tersendiri bagi masyarakat. Pemerintah harus cepat mengatasi hal ini dengan segera menambah SDM,” tambahnya.
Netty juga meminta pemerintah agar memperhatikan penegakan PPKM Mikro di Kudus. Netty juga menekankan, pentingnya mengerahkan aparat guna memantau penerapan prokes di Kudus.
“Lalai dengan prokes berarti membiarkan diri sendiri dan orang lain terpapar virus. Jangan sampai kita mengalami seperti Malaysia di mana saat ini sudah diberlakukan lockdown kembali. Melonjaknya kasus di sana salah satunya karena dipicu pandemic fatigue yang membuat masyarakat Malaysia longgar dan abai prokes. Kita tidak ingin seperti itu, karena tidak ada jaminan lonjakan kasus di Kudus ini tidak merembet kemana-mana. Saya berharap siapapun dari kita tetap waspada bahwa COVD-19 masih terus mengintai,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh