KedaiPena.Com- Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Demokrat Anwar Hafid menekankan pentingnya pencegahan guna menghadapi terjadinya bencana alam akibat eksploitasi manusia. Anwar Hafid menegaskan pentingnya melakukan antisipasi bencana alam melalui penerapan prinsip pengawasan lingkungan.
Demikian disampaikan Anwar Hafid menanggapi kecurigaan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengendus illegal logging atau pembalakan liar sebagai penyebab banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
“Faktor akibat ekspolitasi manusia bisa diantisipasi lewat penerapan prinsip pengawasan lingkungan, analisis dampak lingkungan dan berbagai hal teknis lain, sementara faktor alam yang perlu kita lakukan adalah menyusun manegemen desaster lingkungan yang ketat untuk meminalisir korban,” kata Anwar Hafid, Rabu,(13/3/2024).
Anwar Hafid menjelaskan, bentuk antisipasi yang bisa dilakukan ialan penerapan zona ketat bagi wilayah rawan banjir dan longsor imbas aktivitas manusia. Menurut Anwar Hafid, cara ini bisa dilakukan guna mencegah dampak dari pembalakan liar.
“Contoh antisipasi gempa ya konstruksi bangunannya, antsisipasi banjir selain mencegah pembalakan adalah penerapan zona yang ketat bagi wilayah rawan banjir dan rawan longsor dari aktivitas manusia,” tegas Anwar Hafid.
Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah atau Sulteng ini mengakui,terjadinya bencana alam disebabkan oleh dua hal yakni ulah manusia dan fakto alam. Ulah manusia, kata Anwar Hafid, bisa seperti ilegal loging, eksploitasi lahan hingga pembalakan liar.
“Faktor bencana alam terbagi atas dua hal pertama karena ulah manusia seperti ilegal loging, ekspolitasi lahan seperti penggalian pertambangan tanpa memperhatikan aspek lingkungan dan berbagai hal lain yang disebabkan oleh aktivitas manusia,” jelas Anwar Hafid.
Sedangkan penyebab kedua terjadinya bencana alam, kata Anwar Hafid, ialah faktor alam seperti curah hujan dan juga gempa bumi. Anwar Hafid mengakui kedua faktor tersebut mempunyai kata kunci yakni kepedulian akan lingkungan.
“Kedua faktor tadi hanya punya satu kata kunci yakni kepedulian akan lingkungan,” tandas Anwar Hafid.
Diketahui, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengendus illegal logging atau pembalakan liar sebagai penyebab banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini disampaikan saat dirinya meninjau langsung lokasi bencana.
“Tapi kalau ada galodo ini, banjir bandang, ada 2 kemungkinan. Mungkin karena ada illegal logging di atas,” kata Basuki, dikutip dari keterangan Humas Kementerian PUPR Selasa (12/3/2024).
Menurut Basuki kondisi hutan di Sumatera Barat cenderung baik dibandingkan wilayah lain. Ia juga menyebut hutan di Sumatera Barat dalam kondisi hijau.
“Saya curiga juga, sebetulnya hutan di Sumatera Barat kan lebih baik dibanding tempat lain. Kita lihat masih hijau semua. Sebetulnya kalau belum ada banjir airnya juga bening. Saya lihat di Bendungan Sawah Laweh airnya waktu itu bening. Pasti kan sebenarnya masih baik,” bebernya.
Laporan: Muhammad Hafid