KedaiPena.Com – Pemerintah diminta untuk dapat maksimalkan tata kelola dan pengawasan terkait pupuk subsidi, sehingga tidak terdapat lagi celah bagi sindikat mafia pupuk subsidi yang terus meresahkan para petani.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Nur’aeni mengatakan pemerintah perlu melakukan tata kelola pupuk subsidi yang maksimal untuk mengendalikan distribusi dan menjamin ketersediaan pupuk subsidi bagi para petani.
“Yang harus dilakukan itu kontrol, kontrol ini bisa dilakukan mulai dari pabrik yang pemerintah punya, dapat di kontrol dengan ketat terkait ketersediaan dan produksi,” ucap Nur’aeni, Senin (31/1/2022).
Ia juga mengatakan, pemerintah dapat memperbanyak zonasi-zonasi distribusi pupuk subsidi, tentunya hal itu dapat diharapkan dapat menutup celah-celah bagi sindikat mafia pupuk subsidi.
“Lalu seperti memperbanyak zonasi zonasi supaya memudahkan bagi petani untuk bisa membeli dan melakukan kontol yang tepat bagi gapoktan,” tambahnya.
Selain itu, ia berharap pemerintah dapat memberikan ruang prioritas atau reward bagi petani dengan menyediakan pupuk subsidi yang mencukupi kebutuhan para petani, sehingga tidak terjadi kelangkaan yang dapat di manfaatkan oleh sindikat mafia pupuk subsidi.
“Ini kan pupuk subsidi yang produknya sedikit tapi konsumen yang banyak, sehingga manipulasi yang dilakukan oleh mafia dengan seenaknya menjual pupuk subsidi ke petani,” katanya.
Menurutnya, perbaikan tata kelola dan pengawasan terhadap pupuk subsidi harus dapat segera dimaksimalkan oleh pemerintah.
“Dalam hal tata kelola pupuk bersubsidi maupun yang non subsidi, seharusnya pemerintah berpikir karena petani kita untuk meningkatkan produksi tani kita yang tentunya di dukung dengan pupuk,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, ia juga mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) untuk dapat turun dan membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan pupuk subsidi yang kerap terjadi.
“Saya lebih mendorong peran APH karena juga setiap daerah sudah ada, memiliki legal standing, dan jika itu swasta APH kan dapat melakukan intervensi,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Luthfi