KedaiPena.Com – Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Demokrat Bramantyo Suwondo meminta, agar pemerintah dapat memastikan semua guru, dosen dan tenaga pendidikan di Indonesia masuk dalam program vaksinasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Bram sapaanya saat merespon langkah pemerintah yang menargetkan guru, tenaga pendidik dan dosen diberikan prioritas vaksin agar pendidikan tatap muka bisa dilakukan di awal semester kedua.
“Pemerintah harus memastikan bahwa semua guru, dosen dan juga tenaga kependidikan tervaksinisasi agar memastikan pembukaan kembali sekolah dan universitas dapat dilaksanakan,” kata Bram saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Jumat, (26/2/2021).
Bram juga berharap, agar pemerintah dapat memastikan pengawasan yang ketat dalam program vaksinasi agar tidak ada yang terlewat.
“Hal ini termasuk pada guru-guru honorer dan tenaga kependidikan honorer,” tegas Bram.
Bram juga menekankan, agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat melakukan komunikasi erat dengan pemda guna memastikan protokol kesehatan ketat berjalan selama pembukaan sekolah kembali nantinya.
“Saya harapkan juga selama pembukaan sekolah nantinya, pembatasan kapasitas pada ruang kelas dan juga pembagian jadwal yang tepat bagi siswa untuk masuk dilaksanakan, demi tidak terjadinya kerumunan dalam area sekolah,” papar Bram.
Bram menegaskan, hal ini menjadi penting untuk memastikan kesehatan peserta didik dan juga pendidik terjaga.
“Sekaligus memastikan kualitas pendidikan yang baik tetap bisa berjalan,” tandas Legislator asal Jawa Tengah ini.
Pelaksanaan vaksinasi Covid-10 untuk para guru, tenaga pendidik, dan dosen dari sejumlah wilayah di Jabodetabek mulai dilaksanakan, Rabu, (24/2/2021).
Vaksinasi untuk tenaga pendidikan tersebut dilakukan di SMAN 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Vaksinasi itu didatangi langsung oleh Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan, jika guru, tenaga pendidik, dan dosen diberikan prioritas agar pendidikan tatap muka bisa dilakukan di awal semester kedua.
Vaksinasi yang dilakukan kepada tenaga pendidikan di SMA 70 diikuti sebanyak 600 orang guru, tenaga kependidikan, dan dosen.
Laporan: Muhammad Hafidh