KedaiPena.com – Kebijakan hilirisasi nikel dinyatakan pemerintah merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah hasil Tambang dan penyerapan tenaga kerja Indonesia.
Tapi beberapa informasi menyebutkan bahwa pertambangan nikel hampir 90 persen dimiliki oleh perusahaan China.
Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat Zulfikar Hamonangan menyatakan jika memang informasi penguasaan tambang nikel oleh perusahaan China itu benar adanya, maka Indonesia tidak akan bisa menjadi negara produsen batu baterai nomor satu.
“Larangan ekspor nikel mentah, tidak menghambat adanya ekspor besar-besaran. Bahkan China sudah mengambil keuntungan dari nikel Indonesia senilai Rp450 triliun per tahun,” kata Zulfikar, ditulis Rabu (23/11/2022).
Ia juga mempertanyakan isu yang menyatakan bahwa perusahaan pertambangan China tersebut juga mendapatkan pembebasan pajak 30 persen.
“Jika benar, itu kebijakan-kebijakan yang aneh. Sementara, perusahaan-perusahaan pribumi banyak tersingkirkan, izin-izin mereka dicabut,” ungkapnya lagi.
Ia menyatakan suatu hal yang aneh jika penguasaan tambang Indonesia banyak dikuasai oleh perusahaan China.
“Sedangkan pengusaha pribumi tersingkir ketika tanah-tanah tersebut adalah tanah rakyat,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa