KedaiPena.Com – Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jakarta III meliputi, Jakut, Jakbar, Kepulauan Seribu, Darmadi Durianto mengusulkan, agar adanya pusat penanganan krisis terpadu atau crisis center dalam menangani wabah Covid-19 saat ini.
Menurut Darmadi begitu ia disapa, pusat penanganan krisis itu nantinya dapat memudahkan pola penanganan Covid-19 secara terpadu dan terkonsolidasi dengan baik.
“Harus dibuat crisis center agar mudah melakukan penanganan wabah Covid-19 ini. Melalui crisis center inilah nantinya akan dengan mudah memetakan tiap-tiap persoalan yang terjadi dilapangan. Entah itu soal vaksinasi atau soal ketersediaan ruang dirumah sakit dan lainnya,” kata Politikus PDIP itu kepada wartawan, Sabtu, (26/6/2021).
Oleh karena itu, lanjut Darmadi,crisis center harus dibentuk ditiap ibu kota provinsi minimal. “Harus dimulai dari Jakarta pembentukan crisis centernya. Untuk kemudian dibentuk ditiap-tiap ibu kota provinsi,” sarannya.
Namun demikian, kata Darmadi menekankan, crisis center mesti dipimpin oleh personal yang memiliki kapasitas dan pengetahuan yang memadai terkait wabah Covid-19.
Namun demikian, ia meminta, agar jangan lagi dipimpin oleh kepala daerah karena dapat mengganggu fokus kerja yang lainnya.
“Ketuanya jangan Gubernur. Saya sarankan orang yang cekatan, responsif. Harus punya database. Harus punya sense of crisis,” tandasnya.
Darmadi menambahkan, pembentukan crisis center sudah sangat mendesak untuk segera dilakukan.
“Mengingat banyak masyarakat yang kebingungan ketika rumah sakit-rumah sakit penuh. Banyak pasien yang bingung gak tahu mau kemana ditengah kondisi seperti ini. Ini persoalan serius dan harus segera dilakukan saya kira pembentukan crisis center ini,” tegasnya.
Darmadi berharap, crisis center yang akan dibentuk nantinya dapat diakses dan memberikan solusi kepada masyarakat.
Tak hanya mampu memberikan solusi, lanjut dia, crsis center juga mesti di design dengan mengedepankan asas efektivitas dan terukur.
“Sudah ada beberapa crisis center tapi banyak tidak bisa diakses masyarakat, ini membuat masyarakat gelisah, bingung dan panik dan putus asa. Dan tidak memberikan solusi yang efektif itu yang bisa diakses dan bisa memberikan solusi. Banyak crisis center tidak bisa diakses oleh masyarakat dan tidak memberikan solusi,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi