KedaiPena.Com – Pusat Pengendalian Operasi BNPB merilis jumlah personel gabungan yang terlibat pasca erupsi Gunung Semeru dalam operasi penanganan darurat di bawah kendali pos komando (posko). Total personel mencapai 985 orang, dari data yang dihimpun pada, Senin, (6/12/2021).
Para personel tersebut melakukan berbagai upaya penanganan darurat yang saat ini memfokuskan pada pencarian dan evakuasi serta pelayanan dasar warga terdampak. Selain personel, sejumlah peralatan diterjunkan untuk membantu proses pencarian warga yang diduga masih hilang.
BNPB menyiagakan 3 unit helikopter dan Palang Merah Indonesia (PMI) mendorong 2 unit hagglund yang dapat menembus medan berat di lokasi terdampak material vulkanik. Jumlah personel di lapangan diperkirakan lebih banyak lagi untuk membantu tanggap darurat di lapangan, seperti mereka yang bekerja untuk perbaikan infrastruktur dasar listrik, komunikasi atau pun akses jalan.
Seperti untuk sektor infrastruktur, Kepala Pusat Data dan Informasi KemenPUPR Nazib Faizal menyampaikan, jika pihaknya telah mengerahkan personel untuk membantu beberapa langkah penanganan darurat pasca erupsi.
Ia menjelaskan, personel tersebut antara lain melakukan pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas baik jalan nasional, provinsi maupun kabupaten.
Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan pencarian jalur alternatif Lumajang-Turen-Malang yang putus akibat robohnya jembatan Besuk Kobokan.
“Percepatan evakuasi korban dan pembersihan Kawasan,” tambah Kepala Pusat Data dan Informasi KemenPUPR Nazib Faizal dalam keterangan tertulis dari BNPB.
Sementara itu, para personel yang bergerak di lapangan diharapkan untuk selalu berkoordinasi dengan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru.
Posko yang berjarak 23 km dari Gunung Semeru tersebut berada di Kantor Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Sedangkan pos logistik yang mendukung operasi penanganan darurat terletak di rumah dinas Bupati Lumajang.
BNPB mengimbau semua dukungan sumber daya, baik personel, peralatan atau pun bantuan logistik dikoordinasikan melalui posko yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Hal tersebut bertujuan agar penanganan darurat dapat berjalan secara optimal dan efektif serta menekankan keamanan dan keselamatan responder di lapangan yang melakukan operasi pencarian dan evakuasi.
Basarnas sebagai koordinator pencarian dan pertolongan. Seperti terpantau pada pagi tadi (6/12), pukul 08.55 WIB, awan panas guguran kembali terjadi dengan jarak luncur 4 km yang mengarah ke Besuk Kobokan.
“Mudah-mudahan besok cuaca cukup baik dan bersahabat sehingga kita akan lebih mudah untuk menjangkau daerah-daerah yang perlu kita sisir,” ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Wurjanto.
Di sisi lain, komandan posko dapat mengevaluasi serta merencanakan operasi secara baik dan tepat melalui rapat koordinasi di tingkat posko yang dihadiri perwakilan lembaga yang bekerja di lapangan.
Laporan: Muhammad Lutfi