KedaiPena.Com – Hasil pantauan situasi Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua, lebih dari 5000 orang ditangkap dan dianiaya dan disiksa dan dibunuh dibawah kepemimpinan Jokowi.
“Pasar Mama-Mama yang semula digembar-gemborkan Jokowi sampai hari ini tidak ada realisasi, sampai Mama Papua mau demo di Istana, bahkan pimpinan solidaritas Pasar Mama meninggal secara misterius setelah mendapat SMS ancaman,” ucap dia dalam siaran pers yang diterima KedaiPena.com, Kamis (27/10).
Selain itu, dia mengatakan, adanya diskriminasi terhadap orang asli Papua dalam politik. Seperti halnya, MRP Papua menolak DPR Provisi Papua Barat yang mayoritas orang pendatang.
“Dan salah satu kejahatan Jokowi adalah penghancuran lembaga adat Papua dengan merekayasa lembaga adat baru dibawah bentukan Kemendagri (Kementerian dalam Negeri) jelas dia.
“Demikan pula di kasus Freeport merupakan pengejawantahan penderitaan rakyat Papua.Sebagai komisioner Komnas HAM. Saya ingin sampaikan hanya dalam 2 tahun Jokowi telah melakukan “kejahatan Paripurna di Papua,” tambah dia.
Dan semua ini, lanjut dia, adalah memori buruk dan ingatan akan trauma dan tragedi yang justru menambah ketidakharmonisan Jakarta dan Papua bahkan mengancam integrasi politik.
“Oleh karena itu, kami minta agar Presiden memiliki kompetensi manajemen pertahanan dan keamanan mengambil langkah konkret untuk melakukan perbaikan secara signifikan untuk menciptakan tanah Papua damai, dialog perdamaian, desekuritisasi, dan melaksanakan pembangunan berbasis HAM,” tandas dia.
(Prw/Apit)