KedaiPena.Com – Pra Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) ke-V ini diisi dengan pemaparan situasi nasional dan internasional. Salah satu pengisi materi adalah Bungas Thomas Farnando Duling.
Eksponen mahasiswa 98 ini menjabarkan situasi perang strategi antara dua negara adidaya, Republik Rakyat China (RRC) dan Amerika Serikat (AS).
Perang strategi, sambung Nando, sapaannya, menjadikan kondisi setiap aspek kehidupan bangsa, seperti sosial, hukum, ekonomi, budaya melenceng dari kaidah Pancasila. Intervensi asing begitu terasa.
Di sisi lain, para pejabat-pejabat pemerintahan pun mendegradasi Pancasila, Pembukaan UUD 45, Proklamasi dan Trisakti.
Hal tersebut diperparah oleh mahasiswa yang juga melupakan nilai-nilai nasionalisme. Infiltrasi budaya yang di ciptakan oleh asing, sehingga membuat mahasiswa apatis.
“Seharusnya mahasiswa sebagai genarasi penerus bangsa harus bisa menjadi ‘agent of change’ untuk membangun bangsa ini. Mahasiswa sebagai kaum intelektual semestinya bisa membawa perubahan yang lebih baik dan membumikan Pancasila dalam dirinya masing- masing,” sambung Nando.
(Apit/Foto: Apit)