KedaiPena.Com – Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (GKSB DPR RI)-Parlemen Ukraina yang terdiri dari Ketuanya, Donny Imam Priambodo, Junico B.P. Siahaan, Kartika Yudhisti, Henky Kurniadi, Dito ganundito, Bowo Sidik Pangerso dan Gde Sumarjaya Linggih serta Endro Hermono mengunjungi Ukraina pada tanggal 22-27 Oktober 2017.
Menurut Duta Besar RI untuk Ukraina, Prof. DR. Yuddy Chrisnandi, delegasi berkesempatan bertemu dengan Parlemen Ukraina, BUMN Pertahanan Ukraina, Spets Techno Export perusahaan terkemuka Ukraina di bidang persenjataan serta Kamar Dagang Ukraina dan Kamar Dagang Kyiv.
Yuddy mengatakan, delegasi diterima dengan baik oleh Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Parlemen Ukraina (Verhovna Rada), Hanna Hopko dan Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri yang juga pernah menjabat dua kali sebagai Menteri Luar Negeri, Borys Tarasyuk.
Delegasi juga diterima secara terpisah dengan ketua Grup Kerja Sama Bilateral Parlemen Ukraina-Parlemen Indonesia, Oleg Osukhovskyi.
Ketua Delegasi KKSB DPR RI, Imam Priambodo,menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan hangat Parlemen Ukraina dan penghargaan atas sejarah panjang hubungan Indonesia-Ukraina.
Ia mengungkapkan, dimulai dari peran perwakilan Ukraina (sebagai bagian dari Uni Sovyet) di PBB terkait pembahasan Indonesian Question. Delegasi DPR RI juga menekankan dukungan Indonesia terhadap kedaulatan wilayah Ukraina, terkait dengan permasalahan yang dihadapi oleh Ukraina pada saat ini.
Hubungan antara kedua negara mengalami peningkatan yang signifikan, termasuk dalam hal people to people contact. Dalam hal, atas nama delegasi DPR RI ia juga menyinggung mengenai kebijakan Pemerintah Indonesia yang membebaskan visa bagi pemegang Paspor Ukraina untuk berkunjung ke Indonesia selama 30 hari.
Untuk semakin meningkatkan kontak antar masyarakat, disampaikan bahwa Pemerintah RI akan sangat berterima kasih jika Pemerintah Ukraina dapat mempertimbangkan penerapan kebijakan pembebasan visa bagi pemegang paspor RI secara resiprokal. Selain itu, pembebasan visa juga dapat berkontribusi pada ekonomi Ukraina karena jumlah wisatawan Indonesia ke Ukraina akan meningkat.
Sebaliknya menurut Borys Tarasyuk, Parlemen Ukraina sangat menghargai kunjungan DPR RI ke Ukraina. dan menyampaikan bahwa Indonesia, sebagai negara demokratis dengan penduduk muslim terbesar, merupakan mitra penting bagi Ukraina. Parlemen Ukraina menghargai dukungan Indonesia atas kedaulatan wilayah Ukraina yang terus berkelanjutan.
Akan tetapi, Tarasyuk menyampaikan, bahwa sayangnya Indonesia tidak mendukung resolusi Majelis Umum PBB mengenai Kondisi HAM di Krimea, yang juga mempengaruhi penduduk etnis tatar Krimea yang tinggal dalam pendudukan kekuatan asing.
Sementara, Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Parlemen Ukraina, Hanna Hopko juga menyampaikan bahwa kedua negara perlu mendukung satu sama lain dalam forum internasional, dan menyampaikan permohonan dukungan Indonesia atas permohonan Ukraina untuk dapat menjadi pengamat dalam ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA). Hopko juga menyampaikan bahwa pihaknya akan mengangkat pembahasan mengenai kebijakan visa terhadap Indonesia pada pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri Ukraina dan lembaga pemerintahan terkait.
Perwakilan parlemen kedua negara menyatakan komitmen untuk mendukung intensifikasi peningkatan kerja sama Indonesia-Ukraina dalam segala bidang.
Pertemuan GKSB DPR RI dengan Kamar Dagang dan Industri Ukraina dan Kyiv
Dalam kunjungan ke Ukraina, Delegasi GKSB DPR RI juga diterima oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri Ukraina, Gennadiy Chyzhykov, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Ukraina, Valeriy Korol, serta jajaran Kamar Dagang dan Industri Ukraina dan Kyiv. Gennadiy Chyzhykov sebagai Perwakilan dari Kamar Dagang menyampaikan bahwa pihaknya berharap bahwa kunjungan DPR RI ke Ukraina dapat meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Ukraina bukan hanya dalam tataran politik, akan tetapi juga ekonomi dan kontak antar bisnis.
Kamar Dagang Ukraina juga menyampaikan komitmennya untuk menjadi hubungan antara pebisnis Ukraina dan pebisnis Indonesia untuk memfasilitasi komunikasi dan juga kontak bisnis langsung antara kedua negara. Untuk mempermudah kontak bisnis kedua negara, Kamar Dagang Ukraina berharap agar dapat dibentuk Dewan Bisnis Indonesia-Ukraina di masa mendatang.
Kamar Dagang Ukraina juga berharap bahwa Sidang Komisi Bersama Indonesia-Ukraina pada bulan November mendatang juga akan melibatkan pebisnis dari kedua negara.
Delegasi DPR RI menyampaikan dukungannya atas peningkatan hubungan bisnis kedua negara dan kesiapannya untuk memfasilitasi komunikasi antara pebisnis Ukraina dan pebisnis Indonesia di berbagai sektor, terutama sektor unggulan kedua negara seperti pertanian dan pertambangan.
Indonesia berharap agar Ukraina dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke pasar Eropa, terutama Coconut Palm Oil (CPO), dan Indonesia juga dapat membantu produk Ukraina untuk memasuki pasar Asia Tenggara.
Laporan: Galuh Ruspitawati