KedaiPena.Com – Sebanyak 40 Perwira TNI yang tergabung dalam Satgas Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda (Konga) XXIII-L/Unifil (United Nations Interim Force In Lebanon) sebagai peacekeepers misi perdamaian PBB, menerima pembekalan Civil Affair di Lebanon Selatan.
Acara pembekalan Civil Affair oleh Tim Sektor Timur Unifil dibuka secara resmi oleh Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-L/Unifil Letkol Inf Arfan Johan Wihananto, S.I.P., bertempat di meeting room UN-Posn 7-1, Markas Indobatt, Adchit Al-Qusayr, Lebanon Selatan, Sabtu (13/1/2018) waktu setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Arfan Johan Wihanantomenekankan pentingnya bagi setiap anggota, terutama Perwira Kontingen Garuda untuk mampu menghadapi tantangan yang ada di Lebanon serta cepat beradaptasi dengan baik.
“Kita datang ke tempat ini (Lebanon) dengan suasana yang sangat berbeda di Indonesia, dimana kita berada di tengah-tengah konflik,†ucapnya.
“Bagaimana cara kita bersikap menghadapi berbagai macam konflik yang ada sangatlah esensial bagi kita, di sini peran United Nation (UN) sangat penting untuk mengkondisikan kita agar siap bertugas,†tegas Letkol Inf Arfan Johan Wihananto.
Sementara itu, Tim Civil Affair dari Sektor Timur Unifil yang dipimpin oleh Mr. Edward Tawil menegaskan dihadapan 40 Perwira TNI Satgas Indobatt bahwa peacekeepers yang profesional harus paham betul bagaimana cara bersikap sesuai dengan standar internasional dari United Nation.
Dalam pembekalannya, Mr. Edward Tawil juga menyampaikan materi singkat tentang Conflict Sentivity dan Cultural Awarness. Menurutnya, salah satu cara meminimalisir konflik di Lebanon ini adalah dengan memahami budaya dan adat istiadat setempat, guna meraih simpati masyarakat, sehingga kehadiran Pasukan Garuda dapat diterima dengan baik.
Kegiatan pembekalan Civil Affair ditutup dengan menyaksikan film dokumentasi keindahan Indonesia, dilanjutkan pemberian cindera mata dari Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Arfan Johan Wihananto kepada Mr. Edward Tawil.
Laporan: Muhammad Hafidh