KedaiPena.Com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyampaikan bahwa kebijakan ekonomi berkeadilan dengan formulasi di antaranya peran sumberdaya lahan, masyarakat dan kesempatan yang diberikan atau akses masyarakat, terus diaktualisasikan.
Caranya, melalui pengakuan hutan adat secara resmi, aktivitas aktual hutan-hutan desa di berbagai wilayah di Indonesia, serta Hutan Tanaman Rakyat yang sedang terus menggeliat.
“Langkah corrective measures, kebijakan, implementasi, praktek dan pendekatan, terus menerus diperbaiki bagi kepentingan rakyat banyak,” kata dia saat uncak acara peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Tahun 2017 di kompleks Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (2/8).
Implementasinya harus terus menerus berkesinambungan, agar tujuan nasional bisa dicapai dan cita-cita nasional bisa diwujudkan, yaitu untuk masyarakat sejahtera.
Sebagai Landmark Hutan Indonesia, dalam acara ini dilakukan penanaman pohon pohon Jati (Tectona grandis) oleh Presiden Joko Widodo, dan Menteri LHK Siti Nurbaya menanam pohon Pala (Myristica fragrance), di Arboretum Lukito Aryadi.
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo juga melakukan penandatanganan prasasti Landmark Hutan Indonesia pada fosil kayu Jati yang ditemukan di Provinsi Lampung, pada bulan Juli 2014, 12 meter di bawah tanah.
Sebanyak 10 Kalpataru, 16 Adipura, 6 Adipura Kencana, 24 Adiwiyata, dan 9 Nirwasita Tantra telah disampaikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya, dan di akhir acara, Presiden Joko Widodo berkesempatan melakukan dialog dengan penerima penghargaan Kalpataru asal Sumatera Utara dan Papua.
Adapun seruan untuk terus menjaga dan melindungi lingkungan dan hutan kepada semua stakehoder, menjadi pesan penutup Presiden Joko Widodo kepada seluruh peserta HLH Tahun 2017.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas