KedaiPena.Com – Tanggal 3 sampai 5 Oktober 2018, Balai Besar Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) telah melakukan kegiatan survei jalur pasca gempa di jalur pendakian Sembalun, Senaru dan jalur budaya Torean.
Kegiatan survei melibatkan beberapa pihak antara lain, TNGR, TNI, Polri, Basarnas, Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Dinas Kabupaten, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur.
Tak hanya itu, perwakilan Trek Organizer Senaru dan Sembalun serta perwakilan Guide dan Porter Edelwies Medical Help Center (EMHC) juga hadir dan turun langsung ke lapangan.
Kepala TNGR Sudiyono mengatakan bahwa tujuan survei tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi jalur pendakian dan sarana prasarana pacsa gempa Lombok.
Dari hasil survei tersebut, lanjut Sudiyono, dapat disimpulkan bahwa jalur pendakian Sembalun, Senaru dan Torean belum dapat dibuka untuk pendakian lantaran jalur yang belum aman.
“Dalam kondisi normal jalur pendakian gunung Rinjani menuju Danau Segera Anak diperkirakan dapat dilakukan pada tahun 2020,” ujar dia melalui pesan singkat kepada KedaiPena.Com, Kamis (18/10/2018).
Dia melanjutkan, dalam rangka memberikan alternatif wisata bagi para pelaku wisata Rinjani yang mengantungkan mata pencarian dari pendakian, maka Balai TNGR berencana untuk melakukan survei jalur alternatif wisata.
“Dengan melibatkan pihak terkait survei jalur wisata alternatif tersebut berencana untuk dilaksanakan sejak 15 Oktober 2018,” beber dia.
Sedangkan untuk survei, rehabilitasi jalur pendakian dan pendukung dimungkinkan dapat dilakukan setelah musim hujan selesai diperikarkan selesai sekitar pada Mei tahun 2019.
Laporan: Muhammad Hafidh