KedaiPena.Com – Peneliti Formmapi Lucius Karus mengatakan sekalipun Badan Musyawarah (Bamus) menyetujui adanya Kunjungan Kerja (Kunker), seharusnya anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) masih punya akal berfikir selayaknya intelektual untuk tidak melakukan hal itu lantaran adanya wabah Corona saat ini.
Lucius mengatakan kegiatan kunker yang dilakukan oleh para wakil rakyat di Tangsel itu seperti tidak peduli terhadap keadaan. Bahkan dikatakan Lucius, para wakil rakyat itu tidak memikirkan kesehatan mereka.
“Selama ini kita menduga banyak rakyat yang belum paham soal jaga jarak fisik di musim Corona ini. Ternyata bukan cuma rakyat, wakil rakyat juga tak paham dengan misi physical distancing itu. Bagaimana rakyat banyak bisa tercerahkan jika wakil mereka saja tidak paham,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu, (15/4/2020).
“Physical distancing itu yang nampak tak dipedulikan oleh para wakil rakyat yang kunker itu. Mereka juga abai dengan potensi mereka bisa tertular dan orang lain bisa tertular karena mereka. Ini mestinya soal yang sangat sederhana untuk dijadikan pertimbangan bagi mereka saat ingin tetap melaksanakan kunker,” lanjutnya.
Meski beralasan menjalankan hasil keputusan Bamus, namun Lucius menjelaskan, kunker yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Tangsel juga menunjukkan hilangnya kemampuan berpikir jernih serta rasa terhadap situasi darurat.
“Alasan disetujui Bamus itu juga menegaskan betapa kerdilnya cara berpikir anggota DPRD. Hanya karena disetujui Bamus, mereka merasa suatu kegiatan tidak bisa dibatalkan atau ditunda?,” jelasnya.
“Kalaupun Bamus setuju, toh anggota DPRD masih punya akal kan untuk mempertimbangkan efek keputusan itu. Saya kira sih alasan karena disetujui Bamus ini di saat seperti sekarang sulit untuk diterima sebagai produk berpikir manusia cerdas ala DPRD,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan