KedaiPena.Com – Lahan untuk membangun SMPN 24 di Kampung Sawah, Kecamatan Ciputat hasil usulan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), berdasarkan hasil feasibility study (FS).
“feasibility study (FS) itu dari Dindikbud. Kami itu hanya membebaskan lahan sesuai dengan yang punya kebutuhan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan Lahan Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Rizqiyah, saat dikonfirmasi, Kamis (20/8/2020).
Rizqi begitu disapa mengatakan soal banjir, pihaknya tidak mengerti. Untuk pembebasan lahan, pokok utamanya adalah tidak bersengketa, dan memiliki dokumen yang jelas.
“Jadi kalau lahan itu rawan banjir, atau bagaimana, ya semua ada Dindikbud. Karena usulan dari mereka,” kata Rizqi.
Soal dugaan mark up yang diberitakan sebelumnya, Rizqiyah menambahkan, harga telah sesuai dengan kajian pengadaan barang dan jasa.
Dalam pembebasan yang dilakukan, kata dia, pihaknya mengaku pembelian lahan dari jawiyah, dan bukan dari ahli waris.
“Kami tidak pernah berhubungan dengan ahli waris. Soal harga, kami berkomunikasi dengan Ibu Jawiyah. Jadi sudah clear. Harga yang kami bayarkan ada dikisaran Rp2juta-Rp2,5juta per meter. Harga pastinya kurang patut kalo saya sebutkan,” paparnya.
“Jadi apa yang ditudingkan LIRA, tidaklah benar. Tidak ada mark up, semuanya terbuka,” jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menyoroti adanya dugaan mark up dalam pembebasan lahan SMPN 24. Pasalnya, Walikota LIRA Sigit Sungkono menyatakan harga yang diterima ahli waris hanya sebesar Rp1,2 juta per meternya.
“Belum lagi soal harga yang di-mark up. Saya dapat informasi, anggaran pembebasan lahan itu Rp2,9 juta per meter, kenapa cuma Rp1,2 juta per meter yang diterima oleh ahli waris, bayarnya dicicil lagi. Sudah jelas menyalahi aturan,” kata Sigit.
“Ya kalau daerah resapan air itu enggak cocok-lah buat sekolah. Buat apapun enggak boleh juga. Karena kalau hujan, pasti banjir. Nah kalo banjir, sekolah pasti libur dong. Kasian anak-anak dalam belajar, pasti resah,” tandas Sigit.
Laporan: Sulistyawan