KedaiPena.Com – Labuan Nansonang atau Labuan Sonang namanya. Jika dalam peta disebut dalam kawasan Pantai Pandaratan. Sebuah lokasi dengan potensi wisata yang boleh disebut lengkap, meski belum berkategori destinasi wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Berada di Kecamatan Sarudik, tepatnya di Desa Pondok Batu, atau sekitar 1,5 jam perjalanan dari Bandara DR FL Tobing, Labuan Nansonang dikelola secara perorangan oleh Paul Halomoan. Kendati, jalur jalan menuju lokasi ini pernah dirintis dimasa pemerintahan mantan Bupati Bonaran Situmeang. Yakni, sepanjang 2,5 kilometer, yang meski masih terbilang ekstrem karena belum dilakukakan pengerasan serta struktur jalan yang masih berlubang penuh bebatuan cadas. Tapi tak perlu khawatir, di musim kering, jalan ini dapat dilalui kendaraan roda dua, walau harus dengan kehati-hatian yang ekstra.
Labuan Nansonang bukanlah tempat baru. Lokasi ini telah dihuni masyarakat yang eksodus akibat perang di era 1900-an. Dan sejak tahun 1997, Paul telah membeli mayoritas lahan di wilayah itu dan telah mengelolanya bersama beberapa pekerjanya.
Salah satu yang dikenali dari lokasi ini adalah sumber air tawar bagi kapal-kapal perikanan dan kapal penumpang. Paul secara komersial menyediakan air tawar yang diperoleh dari air terjun Labuan Nansonang dengan menyalurkannya melalui pipa hingga ke dermaga yang dibangun sedemikian rupa.
“Kalau harga bervariasi lah, ada ratusan ribu, ada juga jutaan sekali isi,†kata Paul belum lama ini.
Air Terjun Labuan Nansonang memang terbilang kecil. Ketinggian tumpahan air hanya sekitar 20 meter saja. Namun sumber airnya yang jernih dan suasana yang sejuk yang menghampar, serta kolam yang terbentuk di dasar air terjun menjadikannya kerap di datangi pengunjung.
Hal menarik lain di lokasi ini, adalah keberadaan hewan Labi-labi yang secara mitos diceritakan berukuran sebesar Tampi. Meski menjadi Mitos, keberadaan hewan sejenis Kura-kura ini di Labuan Nansonang agaknya memang terbukti, seekor Labi-labi berukuran sebesar piring makan terlihat berenang diantara ikan-ikan tawar kecil di dasar kolam Air Terjun Labuan Nansonang.
Bagi pemburu lokasi wisata pantai, Labuan Nansonang cukup direkomendasi. Keindahan pantai di lokasi ini cukup menjanjikan kenyamanan. Pasir pantainya begitu bersih dan putih, karena cukup terjaga dengan baik.
“Kalau sampah di lautnya, hampir tiap sore aku dan anggotaku, kita bersihkan itu (sampah), kita kumpulkan, kadang dibakar, kadang juga kita tanam dan jadikan pupuk kompos,†tutur Paul.
Eksotisme lain yang ditawarkan di Labuan Nansonang, yakni keberadaan Gua-gua yang terbentuk secara alamiah akibat erosi air laut. Hanya terdapat 2 Gua yang dapat dilewati, satu gua tepat berada di bibir pantai, dimana saat air laut pasang melewatinya harus berbasah-basah ria. Satu gua lainnya harus dilewati dengan merangkak, karena ketinggian dinding Gua yang hanya sekitar 50 centimeter saja.
Menyusuri Gua dan keluar di mulut gua lainnya tentu menjadi sensasi tersendiri. Sementara itu, terdapat belasan Gua lainnya, sebagian besar hanya berkedalaman kecil, meski tentu saja masih dimungkinkan untuk memasukinya.
Melintasi kawasan Gua-gua ini akan menjadi pengalaman menarik. Erosi alamiah akibat ombak laut membentuk dinding bebatuan gua dengan corak-corak yang cantik. Mengabadikan momen dengan berselfie ria akan menjadi pilihan yang tepat.
Bagi pemburu Sunset, Labuan Nansonang juga adalah spot yang tepat. Detik-detik tenggelamnya Matahari begitu memesona. Siluet-siluet merah yang cantik dan mengagumkan begitu memanjakan mata.
Khususnya saat berada di kawasan perbukitan Labuan Nansonang, Sunset serasa menyatu dengan Teluk Tapian Nauli. Rona merah yang berpendar dari Matahari terpantul dari lautan begitu cantik. Bagan-bagan para nelayan yang ikut memerah menjadi sensasi tersendiri yang sulit dilukiskan.
Belum berhenti disitu, keasrian serta bersihnya kawasan pantai di lokasi ini menjadikannya dihuni beragam jenis ikan. Bagi penghobby olahraga memancing tak akan rela meninggalkan jorannya di rumah dan melepaskan momen sensasi strike saat ikan menyantap.
Menurut Paul, pengembangan wisata di Labuan Nansonang telah ia gagas sejak lama. Ia juga mengaku siap untuk menjalin kemitraan dengan Pemerintah setempat. Paul berharap kesadaran wisata masyarakat harus terus didorong dan dikuatkan. Itu penting, demi terjaganya keasrian alam sebagai salah satu pondasi utama membangun sektor wisata.
“Kalau saya tentu siap untuk bekerjasama, terbukti waktu pak Bonaran ingin membangun jalan, saya juga persilahkan, sepanjang untuk pembangunan. Dan banyak gagasan sudah saya rancang disini, tentu saya juga berharap para pengunjung juga sadar soal kewisataan, menghargai alam, misalnya soal sampah, tidak merusak pohon dan lain sebagainya,†kata Paul.
Laporan: Dom