KedaiPena.com – Meski menyatakan bahwa pernyataan Luhut Binsar Panjaitan terkait big data penundaan pemilu adalah kebohongan, tapi Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti enggan berkomentar dampaknya pernyataan tersebut pada potensi LBP di reshuffle.
Ia menyatakan masyarakat untuk tak terpengaruh pada pernyataan pejabat terkait yang menyatakan kepemilikan atas data besar terkait penundaan pemilu.
“Yang saya maksud itu Big data oleh Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. Yang disampaikannya itu bohong,” kata La Nyalla, pada awak media, Jumat (15/4/2022).
Big Data itu dinyatakan berjumlah 693.289 akun media sosial, seperti Twitter, Instagram, YouTube, dan Tiktok, yang terlibat dalam percakapan tentang isu penundaan pemilu.
“Katanya ada sebanyak 110 juta warga menginginkan penundaan pemilu 2024,” lanjutnya.
Ia meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh pada pernyataan yang mengarah pada kebohongan tersebut.
“Saya hanya menyampaikan kepada publik jangan takut, jangan juga terpengaruh dengan apa yang disampaikan berita bohong ini. Jadi saya hanya menekankan kebenaran aja,” ungkapnya lagi.
Tapi ia menyatakan tak mau berkomentar tentang apakah LBP akan direshuffle sebagai buntut dari pernyataan tersebut.
“Saya tak mau mengintervensi kabinet. Itu hak prerogatif presiden, bukan urusan saya, dia di-reshuffle atau tidak,” tandasnya.
Laporan: Natasha