KedaiPena.Com – Kekosongan kursi Wakil Gubernur Sumut sebagai pendamping Tengku Erry Nuradi kembali hangat dibicarakan paskadigelarnya Musdalub Partai Hanura Sumut, Rabu (31/8) pekan lalu. Musdalub itu akhirnya memilih secara aklamasi Tuani Lumban Tobing, mantan Bupati Tapanuli Tengah sebagai Ketua Hanura Sumut.
Muhammad Asril dari Medan Jurnalis Club, melihat ada benang merah antara dinamika politik partai Hanura di Sumut saat ini dengan isu wacana kehadiran wakil gubernur Sumut pendamping Tengku Erry.
“Bahkan jauh sebelum itu, sejumlah politikus terutama yang partainya terlibat mengusung pasangan ‘GANTENG’ pada Pilgub Sumut 2013 lalu, sudah mulai memberi statemen di media,” kata Asril dalam keterangan resmi di Medan, Senin (5/9).
Sejumlah isu yang mengemuka ke publik itu, kata Asril, diantaranya soal elemen mana yang paling tepat mendampingi Erry.
“Dari birokrat kah, profesional, praktisi hukum atau politikus juga? Namun yang paling menarik dan dikhawatirkan oleh masyarakat adalah munculnya isu bahwa Gubernur Sumut saat ini sedang melakukan serangkaian manuver agar proses pengajuan Calon Wakil Gubernur Sumut mendampingi dirinya diperlambat, atau bahasa Medan-nya, ‘dilama-lamakan’. Sehingga apabila melewati batas waktu yang telah ditentukan UU, maka Tengku Erry tidak didampingi lagi oleh seorang Wakil,” ungkap Asril.
Pentolan MJC lainnya, M. Nanda Oc menimpali bahwa di DPRD Sumut yang merupakan komponen vital dalam penetapan Wakil Gubernur Sumut, telah dibentuk satu panitia khusus untuk menindaklanjuti amanah UU ini. Syah Afandin didaulat sebagai Ketua Pansus Pemilihan Wagubsu, dimana dalam pembentukan Pansus, fraksi Hanura yang diketahui sebagai salah satu partai pengusung ‘Ganteng’, kalah dalam voting.
“Pansus ini diketahui telah bekerja, berkonsultasi dengan Kementrian Dalam Negeri, KPU dan sejumlah pakar hukum untuk memahami secara komprehensif tentang Undang-undang yang mengatur tata cara pemilihan Wakil Gubernur dalam sisa masa jabatan,” ujar Nanda.
Menyikapi perkembangan kinerja Pansus Cawagubsu dan dinamika politik yang berkembang itu, Medan Jurnalis Club yang peduli akan isu-isu sosial politik di Sumut, mencoba menyikapinya dengan mengelat sebuah Dialog Publik. Dialog itu akan mengangkat tema ‘Akankah ada Wakil Gubernur Sumut Pendamping Tengku Erry?. Dialog itu sambungnya, akan digelar Rabu, 7 September 2016 pada pekan ini di Medan Club, jalan Kartini Medan.
“Di sana, sejumlah stakeholder yang berkaitan, antara lain politikus partai pengusung dari PKS dan Hanura, Pansus Wagubsu DPRDSU Syah Afandin, birokrat, pakar hukum termasuk budayawan, akan menyampaikan pemaparan terkait pengusulan, penyeleksian dan penetapan Wakil Gubernur Sumut, sisa masa jabatan 2013-2018,†terang Nanda.
(Dom)