KedaiPena.Com-Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah secara pribadi mengaku kurang setuju dengan rencana pemerintah menyiapkan dana Rp 5 triliun untuk insentif pembelian kendaraan listrik.
“Secara pribadi, saya rasa itu belum perlu ya itu ada yang lebih mendesak untuk kita berikan insentif,” kata Najib begitu ia disapa, Kamis,(22/12/2022).
Najib pun mengungkapkan, saat ini ada hal yang jauh lebih penting dan prioritas ketimbang memberikan insentif untuk kendaraan listrik dengan nominal mencapai Rp 5 triliun.
“Memberikan insentif terhadap kendaraan listrik sebesar itu juga saya rasa ada yang lebih prioritas. Jadi (saya) lebih senang insentif itu diberikan untuk pupuk yang lebih murah terjangkau dan lainnya,” kata Najib.
Meski demikian, Najib menegaskan, dirinya bukan tidak menyetujui soal keberpihakan terhadap ekonomi hijau melalui rencana kebijakan subsidi kendaraan listrik tersebut.
“Kita sangat setuju bahwa negara kita memiliki keberpihakan terhadap ekonomi hijau,” pungkas Najib.
Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian atau Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah saat ini tengah menyiapkan dana Rp 5 triliun sebagai insentif pembelian kendaraan listrik.
“Nantinya insentif ini akan kita berikan dalam rupiah tertentu ini sedang kita bicarakan dengan bu Menteri Keuangan. Nilainya Rp 5 triliun,” kata Airlangga saat konferensi pers virtual di Istana Merdeka melalui kanal youtube Sekretariat Presiden, Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Airlangga pun mengatakan, nantinya dana sebesar Rp 5 triliun tersebut akan dibagi untuk insentif motor listrik dan juga mobil listrik.
Laporan: Tim Kedai Pena