KedaiPena.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono memberikan kuliah umum dalam rangkaian Dies Natalis Universitas Tanjungpura ke-65 dan peningkatan kualitas kurikulum pembelajaran dan kolaborasi dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kamis (2/5/2024). Pada kesempatan tersebut, Bambang membahas Landscape-Seascape Environmental Safeguard dan Transglobal Leadership.
Bambang menekankan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui penerapan kepemimpinan transglobal harus dapat mendayagunakan berbagai instrumen lingkungan hidup dalam mengendalikan berbagai kebijakan, rencana, program dan aktivitas kegiatan pembangunan di wilayah ekoregion terestrial (landscape) dan juga wilayah ekoregion laut (seascape) secara terintegrasi untuk mewujudkan keberlanjutan landscape and seascape.
“Kuncinya adalah agar kita dapat menjamin keberlanjutan proses, fungsi dan produktivitas lingkungan, mulai dari terjaminnya kualitas udara, air, dan laut yang baik dan sehat, lahan yang produktif, hingga terjaganya keanekaragaman hayati, sekaligus juga menjamin keselamatan, mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Bambang, dalam keterangan tertulis, Jumat (3/5/2024).
Bambang mengambil contoh berbagai aktivitas ekonomi yang berada di dalam dan di sekitar hutan dapat mempengaruhi kelestarian ekosistem hutan. Kelestarian ekosistem hutan juga dapat mempengaruhi keberlanjutan wilayah di sekitar hutan yang berada dalam suatu landscape.
Bambang juga mengingatkan bahwa saat ini dunia menghadapi tantangan yang berat, bumi menghadapi triple planet challenges, yakni perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi.
“Maka menyiapkan para mahasiswa menjadi pemimpin transglobal sangat penting karena mereka yang akan melanjutkan dan mengawal pembangunan, serta menghadapi dan menemukan solusi atas tantangan yang dunia hadapi pada masa yang akan datang,” tegas Bambang.
Menurut Bambang, kepemimpinan transglobal yang berlandaskan kecerdasan kognitif, kecerdasan moral, kecerdasan emosional, ditambah kecerdasan bisnis, kecerdasan sosial budaya, dan kecerdasan global merupakan dasar untuk membentuk seseorang menjadi pemimpin yang berkarakter dan produktif. Keenam kecerdasan ini dapat didayagunakan dalam proses pembangunan nasional dan daerah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup dalam suatu landscape-seascape yang terpadu.
“Ketika enam kecerdasan itu dapat dimiliki oleh seorang pemimpin, akan menciptakan lima perilaku. Pertama, pemimpin itu akan tahan terhadap ketidakpastian. Kedua, akan membangun konektivitas tim (kolaboratif) untuk menyelesaikan tantangan pekerjaan. Ketiga, dia akan bersifat fleksibel pragmatis, dan empatinya luar biasa terhadap sesama. Keempat adalah visioner, respon perspektif ke masa depan. Dan kelima, dia mempersiapkan pemimpin berikutnya berorientasi pada talenta,” pungkas Bambang.
Kegiatan bertajuk Pulai Series 12 ini dihadiri oleh Rektor Universitas Tanjungpura, Dekan dan staf pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, beberapa Pimpinan Tinggi Pratama KLHK, para Kepala UPT KLHK di Provinsi Kalimantan Barat, serta ratusan mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura.
Laporan: Tim Kedai Pena