KedaiPena.com – Saat melakukan kunjungan kerja ke Fakultas Geografi UGM bersama Wakil Rektor IV UGM dan Dekan Fakultas Geografi UGM, serta para Akademisi dan Pimpinan himpunan profesi Geografi dan Geologi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyatakan pentingnya keberadaan Pusat Studi Kebumian atau Earth Sciences and Environment, yang telah dirintis sejak tahun 2017.
Diinformasikan, pusat studi ini dirancang untuk pelayanan akademik dan masyarakat atau praktisi terkait dengan informasi dan penghimpunan hasil-hasil penelitian dengan basis landscape ecology. Termasuk juga berbagai hasil studi seperti KLHS, RTRW dan studi-studi tematik.
“Pemerintah dalam hal ini KLHK mendukung konsolidasi dan pengembangan Earth Sciences yang mencakup segala dimensi biosfir dan terlebih lagi dengan kondisi perubahan iklim sekarang dan ke depan sebagai tantangan berat,” kata Siti, melalui keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023).
Ia menyampaikan, melalui Pusat Studi Kebumian ini, hal-hal berkaitan dengan kebumian menyangkut fenomena alam, kewaspadaan bencana, manfaat kekayaan alam, pemanfaatan alam, dll akan dihimpun dan dirangkum dengan penataan informasi dari data yang begitu melimpah. Subyek dimaksud merupakan bagian dari rumpun dasar keilmuan geografi. Untuk tahap awal, akan fokus pada informasi hasil penelitian berbasis Geo-reference dan Geo-science.
“Pendekatan pelayanan melalui pusat studi earth sciences dan lingkungan, dengan basis geografi sangat penting dan menjadi kebutuhan saat ini dan ke depan. Kita pikirkan juga lebih lanjut untuk bisa dibangun Fakultas Geografi paling sedikit satu di tiap pulau besar dan tentu saja di IKN,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan earth centre ini juga perlu dilengkapi dengan field observatory, yang temanya dapat disesuaikan dengan hal-hal yang penting bagi masyarakat.
“KLHK akan terus mendukung hadirnya field observatory bagi kepentingan edukasi dan ekonomi masyarakat juga selain kewaspadaan bencana, seperti untuk industri gemstone dsb,” ujarnya lagi.
Pada kesempatan tersebut, ia juga meresmikan pusat ilmu kebumian “Siti Nurbaya Center” (SNC) di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Pusat informasi ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi iklim, peta bencana, serta kualitas air dan udara melalui penyediaan data spasial.
Menanggapi hadirnya SNC, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Ignatius Susatyo Wijoyo menyambut baik, karena dapat menghasilkan riset-riset ilmu kebumian dan menyediakan platform diseminasi dan penyediaan data spasial.
“Hasil riset ini diharapkan bisa mendukung pencapaian SDGs yang sejalan dengan program kerja UGM untuk mendukung transisi energi, ketahanan pangan dan mitigasi perubahan iklim, sehingga bisa memberi manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Hadirnya SNC diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan, penelitian, dan pengembangan di bidang ilmu kebumian melalui penyediaan data dan informasi yang akurat dan terbaru.
“Dengan adanya SNC, diharapkan dapat tercipta kebijakan yang akurat dan solusi yang tepat dalam mengatasi masalah lingkungan hidup di Indonesia yang akan membantu pemerintah, masyarakat, dan industri dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menjaga kelestarian alam dan keberlanjutan pembangunan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa