KedaiPena.Com – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudian Wahyudi meminta, agar TNI AD bisa turut membantu BPIP untuk mensosialisasikan dan membumikan Pancasila. Salah satunya dengan mempopulerkan Salam Pancasila, sebagai salam kebangsaan.
Hal ini disampaikan oleh Yudian dalam kegiatan kunjungan ke Kodam XVIII Kasuari, Papua Barat, pada, Selasa (25/1/2022). Dalam kesempatan ini, Yudian menjelaskan, Salam Pancasila tidak dimaksudkan untuk mengganti salam keagamaan.
“Salam Pancasila adalah salam kebangsaan, untuk mempersatukan masyarakat, dan tidak dimaksudkan untuk mengganti salam keagamaan,” ujar Yudian dalam keterangan tertulis, Rabu, (26/1/2022).
Hal yang sama juga disampaikan Yudian kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), Jendral TNI Dudung Abdurrachman,pada pertemuan beberapa waktu lalu di Markas Besar TNI AD di Jakarta. Ia menyambut baik ajakan Yudian, dan akan menerbitkan surat edaran ke seluruh Kodam di Indonesia.
Yudian menyampaikan, fokus BPIP adalah menghadirkan Pancasila sebagai sesuatu yang dekat dengan masyarakat, karena pada dasarnya Pancasila lahir dari keseharian Bangsa Indonesia.
“Spirit itulah yang melatar belakangi gerak BPIP dalam membumikan Pancasila, baik melalui kerja-kerja berbasis pendekatan pemerintahan maupun kultural,” tegas Yudian.
Merespon ajakan tersebut, Kasdam Kasuari, Djoko Andoko menyampaikan pihaknya telah menerima surat edaran dari KASAD, untuk mensosialisasikan Salam Pancasila ke masyarakat melalui Babinsa.
Terkait dengan surat edaran tersebut, Plt. Sekretaris Utama BPIP, Drs. Karjono, SH., M.Hum menanggapi bahwa dalam waktu dekat kabarnya KASAD akan mengumpulkan seluruh Pangdam untuk membicarakan hal tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Yudian juga menyampaikan beberapa hal terkait kerja sama dengan TNI AD yang sempat dibicarakan dengan KASAD. Diantaranya adalah menyoal pendidikan Pancasila bagi TNI dalam setiap kenaikan jabatan.
Ia menyebut, kedepan BPIP akan mempersiapkan materinya. “Untuk saat ini BPIP baru mempersiapkan materi untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), minggu ini akan kami evaluasi secara internal”, jelasnya, menandai diskusi lebih lanjut.
Menyoal pendidikan dan pelatihan, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Romo Antonius Benny Susetyo menyampaikan, jika tantangan pendidikan saat ini adalah menjadikan Pancasila sebagai living ideology dan Working ideology.
“Jika kita mampu mewujudkan hal ini, spirit Pancasila akan mewarnai aktivitas dan perilaku kita, dan Pancasila menjadi hidup,” jelas dia.
Menanggapi hal tersebut, Kasdam Kasuari menyampaikan, bahwa TNI AD memiliki metode yang bisa digunakan untuk menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila. Yakni melalui metode Pancasila terapan.
Metode ini menuntut agar nilai-nilai Pancasila diterjemahkan dalam aktivitas-aktivitas fisik yang kasat mata. Misalnya dalam hal toleransi, struktur ruang ibadah ditempatkan dalam satu wilayah yang sama. Tujuannya adalah untuk membiasakan berdampingan dengan perbedaan.
Laporan: Muhammad Hafidh