KedaiPena.Com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan kunjungan ke homestay yang ada di Desa Sombu, Pulau Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Ada beberapa homestay di daerah ini yang diinisiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan pihak pemerintahan Desa.
Arum Damarintyas, Kasubbid Sadar Wisata Kemenpar mengaku puas dengan keberadaan homestay di sini. Meski ada beberapa hal yang juga harus ditingkatkan.
Di antara yang harus diperbaiki adalah kelengkapan buku tamu. Dengan buku tamu itu, akan tercatat nama, asal wisatawan, alamat dan nomor telepon. Database ini penting untuk menjaga komunikasi jejaring wisatawan.
Selain ituu, plang nama homestay juga harus dibangun untuk memudahkan pencarian. Selain itu, kamar mandi juga menjadi faktor penting.
“Kamar mandi harus bersih rapi, dan juga harus kering. Peralatan mandi di sini (homestay Sumiyani) ada, mulai dari sabun dan sikat gigi,” kata Arum saat mengunjungi homestay Sumiyani.
Wanita asal Purworejo melanjutkan, kalau bisa sebuah homestay juga mengedepankan kearifan lokal dari sebuah daerah. Selain itu, menyesuaikan kondisi cuaca.
“Misal di daerah panas, kasurnya dari kapuk biar lebih adem. Lalu tempat tidurnya dari kayu, biar lebih lokal, lebih alami,” sambung Arum, ditulis KedaiPena.Com, belum lama ini.
Hal lain yang patut juga dilakukan adalah memanfaatkan sosial media sebagai sarana promosi homestay.
“Di sini (homestay Sumiyani) saya lihat anaknya masih muda, bisa kiranya membantu mempromosikan di sosmed. Dengan semakin ramai tamu, maka akan meningkatkan perekonomian keluarga,” imbuhnya.
Sumiyani sendiri baru beberapa bulan menjalankan homestay-nya. Ia mematok satu kamar yang dijadikan homestay Rp50 ribu per malam plus sarapan pagi.
Laporan: Irfan Murpratomo