KedaiPena.Com – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini‎ mengapresiasi panitia aksi 212 di Monas, Jumat lalu. Kata dia, penyelenggara mampu mengelola aksi dengan sangat baik.‎
“Apresiasi pun patut dilayangkan kepada Kapolri (Tito Karnavian) yang hadir memberi sambutan dan menyampaikan komitmennya dalam menegakkan hukum yang adil. Serta kepada Panglima TNI yang ikut menjaga keamanan bersama Polri,†tegas Anggota Komisi I DPR RI ini dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com, ditulis Senin (5/12).‎
Dalam penilaian Jazuli, aksi damai yang diisi 4 juta lebih rakyat Indonesia ini menunjukkan kedewasaan dan kesantunan umat Islam dan elemen rakyat lainnya dalam berdemokrasi.Â
“Yaitu, bahwa umat Islam itu selalu cinta damai. Bahkan tidak terdengar ungkapan provokasi, yang ada hanyalah penyadaran, doa, nasihat, dan tausiyah bagi penguatan kebangsaan Indonesia,” ujar dia.
“Ini bisa menjadi teladan bagi bangsa bahkan dunia. Dengan jumlah massa yang luar biasa besar, aksi ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, tapi semuanya tertib rapi, sangat elegan. Bahkan peserta aksi berlomba-lomba mengingatkan agar tidak menginjak taman dan membersihkan sampah begitu aksi usai,” papar wakil rakyat sejak tahun 2004 dari Daerah Pemilihan Banten ini.‎
Jazuli juga menilai betapa kuat solidaritas dan persaudaraan di antara rakyat dalam menjaga arti kebhinnekaan dan persatuan. Dari orasi dan partisipasi rakyat yang demikian besar, tambah Jazuli, menunjukkan bahwa masyararakat Indonesia terusik dan gundah dengan sikap dan tindakan penodaan agama yang merusak bangunan kebhinnekaan dan persatuan itu sendiri.‎
“Untuk itu hukum yang berkeadilan menjadi tuntutan utama mereka agar kebhinnekaan dan persatuan tetap terjaga. Dan ini semua tidak ada kaitan dengan SARA,” tegas Jazuli.‎
Ditambah, hadirnya Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kall beserta para menteri, yang bergabung dalam aksi dan sholat jumat menambah kesejukan aksi yang sangat damai ini.‎
“Saya pribadi mengapresiasi kehadiran Presiden. Ini sikap yang arif dan bijaksana selain ikut menentramkan suasana juga sebagai bentuk empati dan afirmasi terhadap rasa keadilan yang dituntut rakyat dan umat,” sambung Jazuli.‎
Oleh karena itu, aksi ini juga membuktikan bahwa pendekatan persuasif, arif dan bijak seperti inilah yang seharusnya dikedepankan oleh penguasa dalam menghadapi persolan di masyarakat.‎
“Zaman modern seperti sekarang sudah tidak relevan lagi mengunakan cara-cara intimidasi dan kekerasan dalam menghadapai dan menyelesaikan persoalan umat, rakyat, dan bangsa,” tegas Jazuli.
‎Laporan: Muhammad Hafidh