KedaiPena.Com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, merosotnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka Rp14.404 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan Jumat lalu harus menjadi perhatian serius pemerintah.
Fadli begitu ia disapa mengakui jika melihat situasi seperti saat ini, maka sudah seharunya pemerintah dan otoritas moneter harus mencari jalan keluar yang kreatif untuk mengatasi krisis nilai tukar tersebut.
“Kita memang pantas khawatir, sebab nilai tukar rupiah terus menurun meskipun Bank Indonesia telah melakukan intervensi pasar. Kita tak bisa terus-menerus menguras cadangan devisa untuk menolong rupiah. Seperti kemarin juga diingatkan oleh Pak Prabowo, cadangan devisa kita saat ini sangat kecil,†ujar Fadli kepada wartawan, ditulis Senin (2/7/2018).
Fadli juga mengungkapkan, bahwa sejak Februari lalu, Indonesia telah menghabiskan 9,08 miliar dolar AS cadangan devisa. Ujungnya, per Mei kemarin cadangan devisa kita tinggal 122,9 miliar dolar AS, padahal Februari lalu jumlahnya masih 131,98 miliar dolar AS.
“Artinya, pemerintah dan otoritas moneter perlu segera mencari jalan keluar lain untuk mengatasi krisis nilai tukar tersebut, tak bisa terus-menerus menggunakan cara konvensional untuk mengintervensi pasar,†imbuh Fadli.
Ia pun membeberkan, sejumlah faktor penyebab dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini. Selain, faktor global, jebloknya nilai tukar rupiah juga dipicu tingginya tingkat ketergantungan terhadap impor, investasi asing, dan juga utang.
“Sehingga, tiap kali kita impor, membayar deviden, atau membayar bunga dan cicilan utang, selalu terjadi tekanan terhadap nilai tukar rupiah,†jelas Wakil Ketua DPR ini.
Laporan: Muhammad Hafidh