KedaiPena.com – Walaupun stabilitas sistem keuangan domestik pada akhir tahun 2021 berada dalam kondisi normal dan pemulihan ekonomi berlanjut tapi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengkhawatirkan kenaikan kasus Covid-19 di awal tahun ini akan menimbulkan dampak.
Ketua KSSK Sri Mulyani menyebutkan ada potensi risiko yang perlu diwaspadai, baik dari sisi domestik maupun global.
“Potensi risiko dari sisi domestik terutama terkait kenaikan kasus Covid-19, yang terus menanjak sejak bulan lalu. Kasus harian tercatat bertambah 16.021 pada laporan Selasa (1/2/2022),” kata Sri dalam Konferensi Pers KSSK secara virtual, Rabu (2/2/2022).
Laporan BNPB menyebutkan jumlah kasus meningkat 57 persen dibandingkan hari sebelumnya, yang menjadikan penambahan kasus tersebut merupakan yang tertinggi sejak 26 Agustus 2021. Kenaikan kasus juga diikuti lonjakan kasus kematian hingga 65 persen atau menjadi 28 orang pada laporan kemarin.
“Di samping kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 domestik, KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko eksternal, terutama terkait gangguan rantai pasok, pengetatan moneter The Fed dan tensi geopolitik di kawasan Baltik. Gangguan rantai pasok ditengah kenaikan permintaan mendorong peningkatan tekanan inflasi terutama akibat komoditas energi,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, KSSK juga terus memantau rencana pengetatan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), yang makin agresif sehingga menyebabkan berlanjutnya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Sri Mulyani mengatakan, kebijakan ke depan terutama mendukung percepatan pemulihan, namun tetap mewaspadai efek rambatan dari kompleksitas kebijakan antarnegara akibat pemulihan ekonomi yang tidak merata, tekanan inflasi, dan gangguan pasokan.
“Kompleksitas kebijakan antarnegara baik dari sisi moneter maupun fiskal tersebut berpotensi memicu dinamika arus modal antarnegara yang akan memberikan dampak lanjutan pada volatilitas nilai tukar Rupiah dan pasar keuangan,” ucapnya lagi.
Dalam konpers ini, Sri Mulyani juga melaporkan dalam asesmen KSSK, stabilitas sistem keuangan domestik pada akhir tahun atau kuartal keempat 2021 dalam kondisi normal. Yang didukung oleh penurunan kasus Covid-19 dalam negeri sehingga mendorong peningkatan aktivitas ekonomi.
“Stabilitas di sistem keuangan ini ikut mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional. Perbaikan kondisi ekonomi tercermin dari sejumlah indikator seperti mobilitas yang sudah melampaui level sebelum pandemi, keyakinan konsumen yang kuat, penjualan eceran meningkat, PMI Manufaktur yang bertahan di zona ekspansif. Selain itu, konsumsi listrik sektor industri dan bisnis juga meningkat serta kinerja positif pada penjualan kendaraan bermotor dan semen,” tandasnya.
Laporan: Natasha