KedaiPena.Com – Pihak Balai Besar Taman Nasional Lorentz menyampaikan kronologis perihal meninggalnya Andika Pratama, seorang pendaki yang juga pemandu gunung dalam proses menuju puncak Carstensz Pyramid, Papua.
Andika Pratama meninggal karena kejatuhan batu saat latihan menuju puncak Carstensz Pyramid.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Lorentz, Acha A. Sokoy mengatakan, korban berangkat ke Base Camp Yellow Valley menggunakan helikopter Komala Air dalam rangka pendakian ke Puncak Carstensz Pyramid. Korban sendiri berangkat pada tanggal 29 Oktober 2018.
Acha A. Sokoy melanjutkan bahwa korban sendiri meninggal pada tanggal 3 November 2018 sekitar pukul 11.30 WIT. Kabar meninggalnya Andika didapat setelah satu rekan pendaki, Arlen yang berada di Base Camp Yellow Valley.
“Dia memberikan informasi melalui telepon satelit kepada salah satu rekan korban yang stand by di kota Timika, Sofyan bahwa korban meninggal dunia akibat kejatuhan batu saat proses pendakian ke Puncak Carstensz,” ungkap dia saat dihubungi oleh KedaiPena.Com, Senin (5/11/2018).
Mendengar kabar adanya pendaki yang meninggal maka pada hari yang sama sekitar pukul 13.10 WIT dilaksanakan proses evakuasi jenazah menggunakan helikopter Komala Air. Adapun yang ikut terbang menjemput jenazah adalah Sofyan yang merupakan rekan korban.
“Namun sayangnya pukul 13.31 WIT karena cuaca buruk, berkabut dan hujan, maka pilot helikopter evakuasi memutuskan untuk kembali,” jelas dia.
Pada tanggal 4 November 2018, evakuasi kembali dilakukan dengan menyeusaikan kondisi cuaca. Dan pada siang harinya, pukul 13.10 WIT, jenazah telah berhasil dievakuasi ke Timika menggunakan heli.
“Selanjutnya jenazah dikirim menggunakan pesawat Garuda ke Jakarta, dilanjutkan ke Rumah Duka di Bandung, Jawa Barat,” papar dia.
Laporan: Muhammad Hafidh