KedaiPena.Com – Telah terjadi penyerobotan lahan garapan kepemilikan Yusuf, warga Mekar Jaya Abadi di Sungai Buaya Mesuji, Register 45, Lampung, Rabu (17/7/2019).
Trubus, Wakil Ketua Gapoktan Mekar Jaya mengatakan kronologis kejadian berdarah yang menyebabkan empat orang tewas dan 10 terluka itu.
“Awalnya, beberapa orang mendatangkan alat bajak ke lahan Pak Yusuf. Tidak terima akan hal ini, Pak Yusuf beserta warga Mekar Jaya Abadi mengamankan alat bajak ke Balai Desa, lalu menanyakan kepemilikan alat bajak serta atas perintah siapa hal itu dilakukan,” papar Trubus saat dihubungi dengan KedaiPena.Com dari Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Selanjutnya Yusuf beserta warga Mekar Jaya Abadi meminta beberapa orang tersebut untuk menyampaikan kepada pemilik untuk mengambil alat tersebut di balai desa. Dan menyelesaikan secara kekeluargaan.
“Tetapi yang terjadi, datang segerombolan orang ke tempat tersebut dan langsung melakukan penyerangan kepada warga Mekar Jaya Abadi dengan sajam serta senpi rakitan. Namun naas, empat orang dari penyerang meninggal serta delapan warga terkena luka bacok dan tembak,” lanjutnya.
Keributan berlanjut dengan satu warga kembali mengalami luka bacok pada saat evakuasi warga Mekar Jaya dan satu warga kembali mengalami luka bacok pada malam harinya.
“Jadi korban dari masyarakat warga Mekar Jaya Abadi berjumlah 10 dengan lima luka kritis. Di mana 10 warga luka bacok dan tembak telah di pindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Tanjung Karang Bandar Lampung,” imbuh Trubus.
Ia melanjutkan, segerombolan orang tersebut terindikasi sebagai preman bayaran. Trubus yakin bahwa penyerang adalah preman, karena sering membuat onar dan kegaduhan.
“Mereka tidak tinggal disini, mereka tinggal di Pematang Panggang OKI, di daerah Sumsel,” Trubus memaparkan.
Untuk diketahui bahwa lahan garapan Yusuf adalah bagian dari mitra warga bersama perusahaan atas ijin HPHTI PT. Silva Inhutani.
“Jadi tidak benar bahwa konflik ini adalah perebutan lahan atau menyalahgunakan lahan negara. Hal ini sedang sama-sama dipelajari siapa sesungguhnya biang keladi serta dalang atas kejadian insiden berdarah ini, yang telah mengakibatkan perseteruan dan jatuhnya korban luka pada masyarakat serta kematian,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi