KedaiPena.Com -Â Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kembali membuat kontroversial di tengah publik.
Pasalnya, Gatot yang memastikan tidak akan mendukung pasangan calon manapun pada kontestasi Pilpres 2019 kembali melontarkan kritik pedasnya kepada pemerintah.
Kontroversial pertama ialah langkah Gatot yang menantang Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono untuk menggelar nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.
Namun demikian, tantangan ini lebih banyak dia tujukan kepada KSAD Mulyono. Gatot menyebut KSAD sebagai penakut seumpama tak berani mengintruksikan pemutaran kembali film besutan sutradara Arifin C Noer itu.
Dia juga mempertanyakan bagaimana KSAD mau memimpin prajurit pemberani seperti Komando Strategis Angkatan Darat, Komando Pasukan Khusus, prajurit TNI AD jika tak berani memerintahkan nobar tersebut.
“Kok KSAD-nya penakut, ya sudah pantas lepas pangkat,” kata Gatot melalui akun Twitternya, @Nurmantyo_Gatot.
Meski demikian, Gatot yakin jika KSAD dan Panglima TNI bukanlah orang yang penakut. Gatot pun menantikan perintah dari KSAD untuk menonton film tersebut bagi prajuritnya.
Panglima TNIÂ Marsekal Hadi Tjahjanti sendiri sedianya sudah menjawab tantangan yang dilayangkan oleh Gatot Nurmantyo tersebut.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan siapa saja boleh menonton film Pengkhianatan G30S PKI.
“Menonton itu adalah hak seluruh warga negara,” ujarnya di Balai Sudirman, Jakarta Selatan.
Hari apa pun, menurut Hadi, bagi mereka yang ingin menyaksikan film tersebut dipersilakan.
“Karena itu adalah bagian dari sejarah bangsa, di mana ideologi komunis harus benar-benar kita tolak untuk tidak bisa masuk ke negeri Pancasila ini,” ujar Hadi.
Selepas melontarkan pernyataan soal tantangan menonton G30S PKI kepada panglima dan KSAD, Gatot kembali melontarkan kritikan kepada pemerintah. Kali ini Gatot memberikan komentar pedas soal kebijakan impor beras.
Gatot mengomentari polemik impor besar yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Dilansir Dari akun Twitternya @NurmantyoGatot mempertanyakan alasan kemendag mengimpor beras.
Menurut Gatot, Indonesia sekarang memasuki masa panen sehingga impor beras tidak diperlukan.
Tidak hanya itu, Gatot mengatakan bahwa kepala Bulog yang mengurusi stok pangan mengungkapkan Indonesia tidak perlu mengimpor beras karena cadangan beras masih cukup hingga Juni 2019.
Gatot menjelaskan Indonesia adalah negara agraris sehingga rakyat Indonesia makan nasi dari petani-petani Indonesia. Gatot juga menambahkan para petani adalah tulang punggung pangan Indonesia. Gatot menanyakan kembali aapa alasan kemendag tetap mengimpor beras.
Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Wasisto Raharjo Jati menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Gatot Nurmantyo melalui kritiknya merupakan upaya untuk kembali mencari panggung politik.
“Ya saya pikir beliau ingin masuk ke arena kekuasaan,†tutur Wasisto kepada KedaiPena.Com, Kamis (27/9/2018).
Wasisto mengatakan bahwa eks Panglima TNI tersebut berusaha melihat respon publik atas apa yang sudah ia lakukan. Baiknya, independen atau gabung dengan koalisi Prabowo Subianto.
“Tapi saya pikir beliau ingin condong ke kubu Prabowo,†papar Wasisto.
Namun demikian, lanjut Wasisto jika melihat lebih jauh bahwa kemungkinan Gatot untuk membuat partai politik terbilang cukup besar.
“Saya pikir Gatot ini bisa berpotensi membuat partai baru seandainya tidak diterima di kubu Jokowi atau Prabowo,†pungkas Wasisto.
Laporan: Muhammad Hafidh