KedaiPena.Com- Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengkritik langkah pemerintah mengimpor beras dari Kamboja sebesar 22.500 ton. Importasi ini untuk keperluan cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog.
Daniel Johan mempertanyakan peran Bulog dalam menyerap panen gabah petani di Indonesia seiring dengan langkah untuk mengimpor beras dari Kamboja sebesar 22.500 ton.
“Bulog tidak gesit dalam menyerap gabah petani,” kata Daniel Johan, Selasa,(19/3/2024).
Daniel Johan memandang, daripada melakukan impor, Bulog sedianya bisa menunjukkan peran strategisnya. Daniel Johan menyebut peran Bulog harus berjalan baik.
“Iya bulog harus menunjukkan peran strategisnya berjalan baik,” tegas Daniel Johan.
Daniel Johan mengakui, kunci untuk tidak melakukan impor beras ialah dengan mengoptimalkan serapan paneh gabah dari petani.
“Serap panen gabahnya petani,” pungkas Ketua DPP PKB ini.
Diketahui, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyebutkan pemerintah akan mengimpor beras dari Kamboja 22.500 ton. Importasi ini untuk keperluan cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog.
“(Impor beras) Dari Kamboja 22.500 (ton),” kata Arief di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (19/3/2024).
Arief menyebutkan saat ini stok CBP pengadaannya hanya dari luar negeri karena Perum Bulog belum bisa melalukan penyerapan untuk CBP dari dalam negeri.
“Kita mengutamakan produksi dalam negeri, cuma untuk Bulog ketersediaan hari ini memang pengadaan dari luar negeri,” lanjut Arief.
Laporan: Muhammad Lutfi