KedaiPena.Com – Anggota Komisi V DPR, Nizar Zahro mengungkapkan adanya potensi bahaya jika memang pemerintah mengambil langkah dengan menjual aset-aset strategis negara kepada swasta.
Nizar menjelaskan ada konsekuensi serius jika penjualan aset-aset startegis negara seperti bandara, pelabuhan dan jalan tol dilakukan karena bisa mengakibatkan krisis moneter.
Untuk diketahui, pada saat peresmian Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) diresmikan, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan akan segera menjual tol yang telah rampung 100 persen pengerjaannya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), Tunggul Rajagukguk pun telah mengamini keinginan menteri yang tak pernah datang ke DPR selama Jokowi jadi presiden.
“Kejadian tahun 1998 kita sama-sama tahu dimana krisis (moneter), bagaimana krisis itu terjadi, tahun 2004 dan 2009 kita juga tahu bagaimana kita keluar dari krisis itu,” beber Nizar kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (12/11).
“Sudahlah kalau mau bangsa ini pengin selamat. Jangan di jual BUMN-BUMN strategis itu. Jangan di diswastanisasi,” sambung dia.
Dia menegaskan, hanya ada satu cara jalan keluar, untuk mengamankan aset yakni dengan cara BUMN mengolah aset-aset strategis negara tersebut.
“Gunakan anak-anak negeri untuk memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya kepada bangsa,” ujarnya.
Dia juga menyindir permintaan Menteri Rini Soemarno yang ingin jual aset (jual tol) karena langkah itu melabrak aturan undang-undang dasar 1945.
“Bangsa Indonesia sampai hari ini kan kalau mengacu pada perintah UUD 45 khususnya pasal 33 harusnya segala kekayaan atau aset milik negara ini untuk kemakmuran rakyat. Jangan BUMN kita yang strategis malah dijual, malah diswastanisasi,” tandas Politikus Gerindra ini.
Laporan: Muhammad Hafidh